ULN Indonesia Naik Jadi USD424,1 M atau Nyaris Rp7.000 T
Ilustrasi utang luar negeri Indonesia.--FOTO DOK. JAWAPOS.COM
“Serta jasa keuangan dan asuransi (9,0 persen). Posisi ULN pemerintah tetap terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah,” sambungnya.
Sementara pada November 2024, posisi ULN swasta tercatat sebesar USD194,6 miliar atau mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,6 persen (yoy). Angka ini lebih dalam dari kontraksi 1,4 persen (yoy) pada Oktober 2024.
Perkembangan tersebut terutama didorong oleh ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang mencatat kontraksi 1,7 persen (yoy). Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan, dan asuransi
Kemudian, pengadaan listrik dan gas serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 79,4 persen dari total ULN swasta. Meski begitu, ULN swasta juga tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,1 persen terhadap total ULN swasta.
BI juga memastikan bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjaga di 30,5 persen pada November 2024. Serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,7 persen dari total ULN.
Untuk menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.