ASDP Catat Jumlah Trip di 11 Lintasan Alami Peningkatan
NATARU: PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berhasil mencatat kinerja operasional yang memuaskan selama masa angkutan Nataru 2024/2025.--FOTO DOK. ASDP
JAKARTA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berhasil mencatat kinerja operasional yang memuaskan selama masa angkutan Natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru). Pada periode H-7 (18 Desember 2024) hingga H+7 (1 Januari 2025), 11 lintasan terpantau nasional yang menjadi fokus ASDP menunjukkan peningkatan jumlah kapal operasi sebesar 9 persen dan kenaikan total perjalanan (trip) hingga 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menyampaikan bahwa peningkatan ini mencerminkan upaya ASDP dalam memaksimalkan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dia memaparkan, sebanyak 11 lintasan strategis yang dipantau secara nasional, termasuk Merak–Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, dan Ajibata-Ambarita, mencatat peningkatan jumlah kapal dari 116 unit pada Nataru 2023 menjadi 127 unit pada tahun ini.
"Hal ini menunjukkan keseriusan ASDP dalam memastikan kelancaran transportasi penyeberangan selama periode puncak liburan," ujar Shelvy dalam keterangan tertulis, Minggu (5/1).
Tidak hanya jumlah kapal, total trip yang dilayani di lintasan nasional juga meningkat dari 12.353 perjalanan pada Nataru 2023 menjadi 13.288 perjalanan pada Nataru 2024, atau naik 8 persen. Lonjakan ini menjadi bukti nyata kesiapan ASDP dalam mendukung mobilitas masyarakat dan logistik pada periode libur panjang.
Meski demikian, jumlah penumpang dan kendaraan pribadi yang dilayani mengalami penurunan. ASDP mencatat total penumpang selama periode Nataru mencapai 2.177.327 orang, turun 12 persen dibandingkan 2.460.903 orang pada tahun sebelumnya.
Penurunan juga terjadi pada kendaraan roda dua, yang tercatat 137.532 unit atau turun 19 persen dari 170.720 unit pada Nataru 2023. Sementara itu, kendaraan roda empat turun menjadi 216.874 unit, juga turun 19 persen dibandingkan 266.177 unit tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, total kendaraan yang dilayani mencapai 537.148 unit, turun 13 persen dibandingkan 617.216 unit pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini dipengaruhi oleh pergeseran pola perjalanan masyarakat yang lebih memprioritaskan efisiensi waktu dan moda transportasi alternatif.