UNIOIL
Bawaslu Header

Kadin Optimistis Ekonomi 2025 Tumbuh

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie.--FOTO ISTIMEWA

Wakil Ketua Umum Bidang Analisis Kebijakan Makro-Mikro Ekonomi Kadin Indonesia Aviliani mengatakan, ada tantangan dari eksternal tapi potensi di domestik (dalam negeri) sangat besar. Sehingga, Indonesia harus fokus pada pasar domestik yang sebenarnya bisa dikembangkan.

 

Avi --sapaan akrab Aviliani-- mengatakan, terkait dengan hilirisasi yang sudah dicanangkan pemerintah agar nilai tambahnya tinggi, maka harus dibicarakan juga mengenai end product.

 

”Kemudian kita bicara juga hulunya karena kita juga masih hampir 70 persen tergantung pada bahan-bahan impor. Tapi kita juga harus bicara hilirnya agar rekomendasi kita ke depan adalah bicara hulu dan hilir,” kata Avi.

 

Avi menilai, ke depan suku bunga diperkirakan masih akan menjadi tantangan karena walaupun turun hanya akan mencapai 50 basis poin. Selain suku bunga, tantangan lain adalah nilai tukar yang diprediksi masih akan berfluktuasi cukup tinggi dengan range Rp16.000-Rp16.500. Itu menjadi tantangan karena akan berdampak pada inflasi.

 

”Berarti bagaimana mengatasi inflasi tentu pengusaha sudah bicara dari sekarang itu apa yang harus dilakukan," ungkap Avi.

 

Avi berharap agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan kebutuhan suplai pangan yang tinggi tidak membuat inflasi naik. Jangan sampai inflasi melonjak gara-gara tidak bisa memenuhi kebutuhan suplai.

 

”Sebenarnya di bidang apa sih potensi investasi itu akan masuk ke Indonesia? Jadi pertama kalau kita lihat yang paling banyak itu adalah di sektor pertambangan. Karena pertambangan itu kita punya hulunya kan. Yang di negara-negara lain tidak punya,” terang Avi.

 

Selain sektor pertambangan, Avi juga menyebutkan potensi di sektor transportasi dan sektor keuangan. ”Sekarang kan ada dari Vietnam masuk di (sektor transportasi) taksi ya. Sebenarnya ada taksi dari Vietnam itu cukup banyak jumlahnya. Jadi mereka masih melihat sektor-sektor jasa juga menarik buat mereka karena potensi market di Indonesia itu masih sangat besar,” papar Avi.

Tag
Share