Program 3 Juta Rumah Diharapkan Dapat Menekan Angka Kemiskinan
DISKUSI: Diskusi Forum Wartawan Perumahan Rakyat (Forwapera) bertema Gotong Royong Mewujudkan Mimpi Bangun 3 Juta Rumah.--FOTO DIMAS CHOIRUL/JAWAPOS.COM
JAKARTA – Program pembangunan 3 juta rumah diharapkan dapat menekan angka kemiskinan sebesar 1,8 persen pada tahun depan. Hal ini disampaikan Anggota Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Bonny Z. dalam Diskusi Forum Wartawan Perumahan Rakyat (Forwapera) bertema Gotong Royong Mewujudkan Mimpi Bangun 3 Juta Rumah di Jakarta, Jumat (20/12).
”Pengentasan kemiskinan melalui program 3 Juta Rumah merupakan upaya pemerintah menerapkan prinsip berkeadilan sosial. Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar dukungan negara terhadap masyarakat tidak mampu adalah subsidi ke sektor produktif. Ini adalah landasan munculnya Program 3 Juta Rumah untuk mengentaskan kemiskinan,” tutur Bonny.
Adapun rincian program 3 juta rumah yakni sebanyak 2 juta rumah dibangun di wilayah pedesaan dan pesisir. Sisanya sebanyak 1 juta rumah akan dibangun di wilayah perkotaan. Bonny menjelaskan, untuk 2 juta rumah yang dibangun di pedesaan dan pesisir harus digarap UMKM di desa.
”Developer yang tergabung di Asosiasi Perumahan tidak diperbolehkan untuk ikut membangun 2 juta rumah di pedesaan,” ujar Bonny.
Dikatakan Bonny, program 3 Juta Rumah ini diyakini akan menggairahkan perekonomian daerah. Saat ini, terdapat 75 ribu desa di Indonesia. Dengan target pengembangan 2 juta rumah, setiap desa akan dibangun 26 unit rumah.
”Program ini akan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar Rp300 triliun. Dari jumlah tersebut, dengan asumsi profit margin 20 persen, akan ada uang bergulir sebesar Rp60 triliun sehingga dapat menggerakkan perekonomian daerah,” ucap Bonny.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin per Maret 2024 mencapai 25,22 juta orang. Jumlah tersebut turun 0,68 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).