Dorong UMKM Manfaatkan AI
DORONG UMKM: Menkomdigi Meutya Hafid saat acara bertajuk UMKM Click and Grow ’’Berdaya Bertransformasi dengan AI Bersama Kemkomdigi”.--FOTO KEMENKOMDIGI/KEMENKOMDIGI
Hadapi Persaingan Global
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mendorong pelaku UMKM cepat beradaptasi dan mampu memanfaatkan teknologi. Termasuk kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sebagai senjata utama untuk bersaing di pasar global. Dengan AI, UMKM mampu meningkatkan efisiensi operasional, mengembangkan strategi pemasaran yang lebih cerdas, dan menciptakan produk yang relevan dengan kebutuhan pasar internasional.
Kemampuan tersebut adalah kunci menghadapi tantangan arus digitalisasi di era ekonomi digital. Maka penguatan keterampilan digital UMKM menjadi salah satu fokus pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut Meutya, UMKM menjadi salah satu sektor yang paling terdampak oleh digitalisasi, tetapi juga memiliki peluang besar untuk berkembang jika mampu beradaptasi dengan teknologi. Pemanfaatan teknologi digital, termasuk AI, bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.
"Jika UMKM di luar negeri telah menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, maka kita juga harus siap. Jika tidak, kita akan kalah dalam persaingan global," ujar Meutya Hafid dalam diskusi bertajuk UMKM Click and Grow ’’Berdaya Bertransformasi dengan AI Bersama Kemkomdigi” pada Minggu (22/12/2024).
Meutya memaparkan hingga akhir 2023, baru sekitar 38,7 hingga 42 persen UMKM di Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi digital. Pertumbuhannya dinilai belum cukup cepat untuk mengimbangi transformasi digital yang tengah berlangsung.
"AI mampu membantu UMKM di berbagai tahap, mulai dari langkah awal hingga pengembangan lebih lanjut. Namun, jika kita tidak mempersiapkan diri, negara lain yang sudah lebih maju dalam penggunaan AI akan menjadi lebih kompetitif, sementara kita tertinggal," ucap Meutya.
Ia pun mengingatkan bahwa kesiapan UMKM dalam mengadopsi teknologi seperti AI akan berdampak langsung pada target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar delapan persen, seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. (beritasatu)