Bukan Hanya Rupiah yang Melemah terhadap USD

RUPIAH MELEMAH: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan awak media di gedung Kemenko Bidang Perekonomian usai menggelar Rapat Kordinasi di Jakarta, Jumat (20/12).--FOTO SALMAN TOYIBI/JAWA POS

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menjelaskan, aliran arus modal keluar secara masif dari pasar negara berkembang beberapa waktu terakhir. Hal itu telah memicu tekanan depresiasi dan menyebabkan kenaikan indeks USD (DXY) dari 103,42 pada awal November menjadi 106,94 pada pertengahan Desember.

 

’’Dalam 30 hari terakhir, rupiah terdepresiasi 1,39 persen (mtm) dari Rp15.770 per USD menjadi lebih dari Rp16.000 per USD,’’ tuturnya.

 

Menimbang performa relatifnya sepanjang 2024, performa rupiah lebih moderat dibandingkan dengan mata uang lainnya. Dengan tingkat depresiasi 3,86 persen (ytd), rupiah memiliki performa lebih baik ketimbang peso Filipina, rubel Rusia, lira Turki, real Brasil, dan peso Argentina yang mencatat depresiasi dua digit (kecuali peso Filipina)

 

Namun, rupiah terdepresiasi lebih dalam daripada yuan Tiongkok, rupee India, baht Thailand, rand Afrika Selatan, dan ringgit Malaysia,’’ beber Riefky. (jpc)

 

Tag
Share