Di Pringsewu, Mensos Saifullah Yusuf Atensi Sebut Data Penerima Bansos Sedang Diperbarui

HKN: Menteri Sosial Saifullah Yusuf bersama Pj. Gubernur Lampung Samsudin dan Pj. Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan dalam acara peringatan Hari Kesetiakawanan Nasional (HKN) di Pringsewu.-FOTO AGUS SUWIGNYO/RADAR LAMPUNG -

PRINGSEWU - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa pemerintah sedang melakukan pembaruan data penerima bantuan sosial (bansos) untuk memastikan akurasi dan kesesuaian dengan kriteria baru. 

Pembaruan data ini, yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), bertujuan menyaring keluarga penerima manfaat (KPM) yang memenuhi syarat sesuai kebijakan terbaru. Sebagai hasilnya, beberapa penerima bansos sebelumnya mungkin tidak lagi menerima bantuan.

“Bapak PJ Gubernur dan anggota DPR yang saya hormati, saat ini daftar penerima sedang diproses dan sedang dilakukan pendataan ulang sesuai arahan Presiden,” ujar Mensos Saifullah Yusuf dalam peringatan Hari Kesetiakawanan Nasional (HKN) di Pringsewu pada Jumat (20/12).

Mensos menjelaskan bahwa BPS diberi mandat untuk mengolah data penerima bansos. 

“Yang mengolah data ini adalah BPS, dan mulai sekarang tidak ada lagi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Semua data akan digabungkan menjadi satu, yaitu data tunggal sosial ekonomi,” kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Pada kesempatan tersebut, Mensos juga menyatakan bahwa pelaksanaan bansos di lapangan masih menghadapi beberapa tantangan, yang mengharuskan adanya pembaruan data. 

“Saya akui, ada banyak masalah, oleh karena itu, arahan Presiden sangat jelas, ini perlu dikonsolidasikan. Jika ada KPM yang tidak mendapatkan bansos setelah diterapkan kriteria baru, mohon dimaklumi dan ditenangkan oleh para pendamping,” pesan Mensos kepada peserta upacara.

Gus Ipul menambahkan bahwa data yang digunakan bersifat dinamis dan terus berubah, seiring dengan perkembangan kehidupan masyarakat. 

“Data yang akan ditampilkan nanti mencakup seluruh populasi penduduk Indonesia, dan karena dinamis, ada yang meninggal, pindah rumah, atau naik kelas. Semua itu akan diperbarui,” ujarnya. 

Ia juga memastikan bahwa warga tetap memiliki kesempatan untuk memperbarui data melalui jalur resmi yang tersedia di kelurahan atau desa dan kemudian diajukan ke Dinas Sosial.

“Saya titip pesan kepada para lurah, kepala desa, dan kepala dinas sosial untuk menyajikan data yang akurat kepada bupati, walikota, dan gubernur. Jalur ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh para pendamping,” pesan Gus Ipul. 

Ia juga mengingatkan pentingnya pemanfaatan aplikasi “Cek Bansos” untuk memastikan data yang ada akurat. 

“Melalui aplikasi ini, masyarakat bisa mengusulkan penerima bansos atau mengajukan sanggahan jika ada KPM yang dianggap tidak layak menerima bantuan,” jelasnya.

Pada puncak acara HKN yang digelar di Pekon Margodadi, Kecamatan Ambarawa, berbagai kegiatan sosial juga dilakukan, termasuk pengobatan gratis, penyaluran bansos, perbaikan rumah tidak layak huni, serta pembangunan fasilitas sanitasi. 

Tag
Share