Bawaslu Header

Giliran Telur Ayam Naik Harga

NAIK: Harga telur dan cabai di pasar-pasar tradisional Bandarlampung mengalami kenaikan menjelang Natal dan tahun baru 2025. -FOTO IST -

Menurutnya, harga daging ayam ini telah mengalami kenaikan sejak tiga bulan terakhir, dari sebelumnya yang berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 35.000 per ekor. 

Susmantri juga memperkirakan kenaikan harga akan semakin terasa menjelang Natal dan Tahun Baru, yang biasanya diikuti dengan peningkatan permintaan.

“Kenaiakan harga ayam ini sudah terjadi sejak tiga bulan lalu, dan kami memperkirakan harga akan terus naik menjelang Natal dan Tahun Baru,” jelasnya.

BACA JUGA:Mahasiswa Diingatkan Tak Bersikap Permisif terhadap Pelanggaran Aturan

Para pedagang di Pasar Kangkung berharap harga daging ayam dan bahan pokok lainnya tidak terus meningkat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, karena saat ini pembeli mengalami penurunan akibat harga yang semakin tinggi.

Sebelumnya Harga ayam, telur, dan cabai mengalami penurunan. Meskipun begitu, pedagang masih mengeluhkan sepinya pembeli.

Kondisi harga ayam dan telur di pasaran saat ini mengalami penurunan yang cukup signifikan, seperti di Pasar Pasirgintung.

Salah seorang pedagang ayam, Lina, mengatakan harga ayam per kilogram saat ini berkisar Rp28.000 hingga Rp50.000 tergantung ukuran ayam, besar atau kecil. 

’’Penurunan harga ini sudah terjadi selama seminggu, Kalau sebelumnya harga ayam sempat mencapai Rp27.600 per kilogram, kini turun menjadi Rp25.600,” ungkap Lina, Minggu (8/9).

Menurutnya, penurunan harga ayam ini kemungkinan disebabkan oleh melimpahnya stok ayam di pasaran. ”Kalau jumlah banyak, harganya turun. Kalau stoknya kosong, harganya naik,” ujarnya.

Meski harga ayam turun, ia mengungkapkan bahwa omzet dagangannya tidak mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan kondisi pasar yang sedang sepi setelah relokasi pedagang.

Sementara penjual telur, Temu Mujiono, juga mengungkapkan adanya penurunan harga telur. Harga telur saat ini berada di kisaran Rp25.000 hingga Rp26.000 per-kilogram, setelah sebelumnya mencapai Rp27.000 hingga Rp28.000 per-kilogram.

”Penurunan harga ini sudah berlangsung selama dua minggu terakhir,” ucapnya.

Namun, berbeda dengan harga telur, Temu Mujiono mencatat adanya kenaikan pada harga tepung kemasan, yang sebelumnya Rp10.000, kini naik menjadi Rp12.000. Meskipun demikian, omset penjualan Mujiono tetap stabil, tanpa ada penurunan maupun peningkatan yang signifikan.

Menurutnya, kondisi pembeli yang sepi saat ini disebabkan oleh kurangnya acara hajatan yang biasanya meningkatkan permintaan akan telur. Kedua pedagang tersebut berharap agar kondisi pasar dapat segera pulih, sehingga omset penjualan bisa meningkat kembali seperti biasa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan