Perawat Lansia dari Indonesia Disukai Warga Jepang

RAKERNAS AP2LN: Atase Tenaga Kerja Kedutaan Jepang di Indonesia Tanaka Ittetsu (tengah) dalam Rakernas AP2LN di Jakarta.-FOTO HILMI/JAWA POS -
Firman mengatakan, banyak disebut masyarakat Jepang mempunyai kedisiplinan yang sangat tinggi. ’’Masyarakat Indonesia yang akan magang atau bekerja di sana harus menyiapkan diri untuk penyesuaian kehidupan di Jepang,’’ ungkapnya.
Meski begitu, Firman mengatakan aspek skill atau keahlian tetap diutamakan. Firman bersyukur pemerintah terbuka berkolaborasi dengan mereka. ’’Misalnya, dalam pemanfaatan Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di sejumlah daerah.
Dengan adanya BLK itu bisa jadi sarana untuk meningkatkan kualitas sebelum keberangkatan ke Jepang,’’ katanya.
Firman mengatakan, sepanjang 2024 hingga September, lembaga yang tergabung dalam AP2LN sudah memberangkatkan 50.600 peserta magang ke Jepang.
"(Sebanyak) 90 persen tinggal di Jepang selama tiga tahun. Sisanya satu tahun di Jepang," jelasnya.
Firman mengatakan, bidang pekerjaan untuk peserta magang beragam. ’’Mulai dari konstruksi, perhotelan, manufaktur, pertanian, sampai perawat lansia atau jompo,’’ ungkapnya. (jpc/c1)