UNIOIL
Bawaslu Header

Bulan Madu Prabowo

Bulan madu Presiden Prabowo dengan rakyat sedang berlangsung. Prabowo menetapkan upah minimum nasional naik 6,5 persen. Prabowo juga menaikkan gaji guru PNS dan non-PNS yang sudah tersertifikasi sebesar Rp2 juta.-ILUSTRASI MAULANA PAMUJI GUSTI-HARIAN DISWAY -

BACA JUGA:Pj. Bupati Tubaba M. Firsada Terima Kunjungan Tim PHTC Kementerian Kesehatan RI

Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar juga minta tambahan bansos Rp 100 triliun untuk tahun 2025.

Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait juga sudah meminta tambahan jumbo. Menteri yang dikenal dekat dengan para taipan seperti Aguan (PIK), Franky Wijaya (Sinar Mas), dan Prajogo Pangestu (Barito Pasifik) itu meminta tambahan Rp 48 triliun.

Budi Arie ikut-ikutan teriak minta kenaikan anggaran. Menteri koperasi yang juga ketua relawan Jokowi (Projo) tersebut ingin ditambah Rp 2,1 triliun.

Menko Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra juga mengeluh dengan anggaran yang dipegangnya, yakni Rp 9 miliar. Ia ingin tambahan Rp 325 miliar. 

Meminjam istilah seorang ustad kondang, ”Dari mana uangnya???”.

Di sisi lain, Presiden Prabowo sudah merasakan jepitan anggaran yang terbatas. Bahkan, kini sedang giat-giatnya kampanye hemat. Program makan bergizi yang menjadi andalan saat kampanye sudah ditekan. Semula dianggarkan Rp 15 ribu per siswa, kini diputuskan hanya Rp 10 ribu. 

Selain dengan efisiensi dan menekan  korupsi, agar APBN tetap sehat, pemerintah harus kreatif mendapat  pendapatan sebesar-besarnya. Harus pandai mencari sumber fulus yang baru. 

Mencari sumber dana, paling tidak ada dua cara: cara kerja keras dan cara mudah.

Pertama cara yang butuh kerja keras. Cara itu perlu kepintaran. Pun, strategi. Yang masuk kategori itu adalah menarik investasi dan meningkatkan jumlah wisatawan.

Oleh-oleh kunjungan luar negeri pertama Prabowo, ada janji investasi Rp 294 triliun. Itu sebatas janji, belum realisasi. Kalaupun terwujud, itu tak mungkin semua tahun ini.

BACA JUGA:Pj. Bupati Tubaba M. Firsada Terima Kunjungan Tim PHTC Kementerian Kesehatan RI

Untuk sektor pariwisata, kunjungan turis ke Indonesia kalah jauh jika dibandingkan dengan Thailand dan Malaysia. Di ASEAN, negara yang punya alam indah dan berbagai budaya itu hanya menempati peringkat ke-5. Mengutip CNN Indonesia, selama Januari–Juni 2024, Thailand dikunjungi 17,5 juta turis asing, Malaysia (11,8 juta), Vietnam (8,8 juta), dan Singapura (8,24 juta). Indonesia? Hanya 6,4 juta turis.

Artinya, masih ada peluang besar untuk menambah turis. Mengapa Thailand dan Malaysia bisa, kita tidak. Butuh kerja keras. Kita butuh turis asing sebanyaknya karena akan langsung menggerakkan ekonomi.

Terus, bagaimana cara mudah mendapat sumber dana? Tambah utang dan menambah pajak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan