Bawaslu Header

November, Inflasi Tercatat 1,55 Persen

Ilustrasi B Universe Photo--

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada bulan November 2024 terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 1,55% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,33. 

Sedangkan tingkat inflasi month to month (mtm) pada November 2024 sebesar 0,30%, dan tingkat inflasi year to date (ytd) pada November 2024 sebesar 1,12 persen. 

"Pada November 2024, terjadi inflasi yang lebih tinggi dibandingkan Oktober 2024," kata Pelaksanatugas (Plt.) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Senin 2 Desember 2024. 

Amalia menyampaikan, penyumbang inflasi bulanan terbesar yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,78%, serta memberikan andil terhadap inflasi November 2024 sebesar 0,22%.

Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi bulanan pada November 2024, antara lain bawang merah, bawang putih, tomat, daging ayam ras, ikan segar, minyak goreng, kopi bubuk, sigaret kretek mesin, tarif angkutan udara, dan emas perhiasan.

Sementara itu, komoditas yang memberikan andil deflasi secara bulanan, antara lain beras, cabai rawit, cabai merah, dan kentang.

"Inflasi bulanan pada November 2024 lebih tinggi dari Oktober 2024, tetapi lebih rendah dari November 2023," kata Amalia. 

Bila dikaji berdasarkan kelompok pengeluaran, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi 0,78% dan memberikan andil inflasi 0,22%.

Komoditas yang memberikan andil inflasi adalah bawang merah dan tomat yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,1%.

Kemudian emas perhiasan dengan andil inflasi 0,04%, daging ayam ras dan minyak goreng dengan andil inflasi 0,03%, bawang putih, ikan segar, sigaret kretek mesin, tarif angkutan udara dan kopi bubuk dengan andil inflasi masing-masing 0,01%.

Secara spasial, tercatat 33 provinsi mengalam inflasi dan lima provinsi mengalami deflasi. Adapun inflasi tertinggi terjadi di Papua sebesar 1,41%, dan deflasi terdalam terjadi di Sulawesi Barat sebesar 0,17%.(*) 

 

Tag
Share