Bawaslu Header

Pemerintah Akan Bangun 24 Kawasan Industri dan Ekonomi Khusus

KAWASAN INDUSTRI: Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, atau dikenal Grand Batang City, mencatat realisasi pendapatan dari sewa lahan Rp966 miliar. --FOTO ANTARA

JAKARTA - Pemerintah tengah mendorong perekonomian rakyat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 4-5 tahun mendatang. Butuh kolaborasi berbagai pihak dan transformasi menyeluruh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Febrian Alphyanto Ruddyard menyatakan, rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJPN) 2025-2045 telah menetapkan visi Indonesia Emas 2045. Menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Bersatu, Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan.

 

RPJPN memiliki lima sasaran visi. Yaitu pendapatan per kapita Indonesia setara dengan negara maju dan masuk ke dalam ekonomi lima besar dunia, kemiskinan menurun hingga 0,5-0,8 persen, serta peran dan pengaruh Indonesia di dunia internasional meningkat.

 

Kemudian meningkatkan kualitas daya saing sumber daya manusia yang diukur dengan indeks modal manusia yang terus meningkat dan intensitas emisi gas rumah kaca menurun hingga menuju net zero emission.

 

Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, kata Febrian, tentunya diperlukan transformasi menyeluruh. Salah satunya transformasi ekonomi melalui pengembangan efek inovasi dan produktivitas ekonomi, penerapan ekonomi hijau, pemanfaatan transformasi digital, serta integrasi ekonomi domestik. "Tidak kalah penting mendorong perkotaan sebagai pusat pertumbuhan," ucapnya dalam CEO Forum di SCBD, Selasa (26/11).

 

Dalam periode 2025-2029, Febrian menegaskan Indonesia harus mampu tumbuh menuju 8 persen. Program Makan Bergisi Gratis (MBG) memiliki pengaruh yang luas untuk mengatasi kekurangan nutrisi, pencegahan stunting, kematian anak usia dini, dan berat badan balita di bawah ideal. Tentunya program ini juga akan berkontribusi menciptakan generasi yang lebih sehat, lebih cedas, dan lebih produktif.

 

"Program ini juga menciptakan lapangan kerja, menaikkan pendapatan petani, dan meningkatkan daya beli masyarakat yang semua ini diperkirakan akan memberikan tambahan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1 persen basis poin (bps) per tahun," kata Febrian.

 

Industrialisasi dan hilirisasi, lanjut Febrian, menjadi kebijakan sentral untuk membalikkan kontribusi sektor industri terhadap produk domestik bruto (PDB) meningkat. Industrialisasi akan difokuskan pada beberapa sektor prioritas. Yakni, industri berbasis sumber daya alam, industri padat kerja berkelajutan, industri dasar kimia dan logam, serta industri yang padat teknologi.

Tag
Share