Itera Tambah 100 Koleksi Kebun Raya
Editor: Syaiful Mahrum
|
Selasa , 12 Nov 2024 - 13:07
EKSPLORASI: Hasil eksplorasi Taman Nasional Kerinci Seblat, Kebun Raya Itera tambah 100 koleksi tumbuhan langka. --FOTO HUMAS ITERA
Hasil Eksplorasi Taman Nasional Kerinci Seblat
BANDARLAMPUNG - Unit Penunjang Akademik (UPA) Konservasi Flora Sumatera (KFS) Institut Teknologi Sumatera (Itera) atau Kebun Raya Itera telah menyelesaikan eksplorasi tumbuhan di Taman Nasional Kerinci Seblat, Provinsi Jambi, 20-29 Oktober 2024. Kegiatan ini bertujuan memperkaya koleksi flora yang akan dikonservasi secara ex-situ di Kebun Raya Itera.
Eksplorasi ini tidak hanya memperluas koleksi tumbuhan, tapi juga membuka peluang penelitian ilmiah, edukasi, dan pengembangan wisata berbasis flora Sumatera.
Ketua Tim Eksplorasi sekaligus Ketua Kebun Raya Itera Alawiyah, S.P., M.Hut. menjelaskan, tim berhasil mengumpulkan 100 spesies tumbuhan Sumatera. ''Sebanyak 39 spesies di
antaranya termasuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) dengan kategori konservasi dari Least Concern (LC) atau risiko rendah, Near Threatened (NT) atau mendekati terancam punah 2 spesies, vurnarable (VU) atau rentan 1 spesies, endanger (EN) atau genting 2 spesies, dan Critical (CR) atau kritis 1 spesies," paparnya.
Kategori status konservasi IUCN Red List, kata Alawiyah, adalah kategori yang digunakan oleh IUCN untuk melakukan klasifikasi terhadap berbagai spesies makhluk hidup yang terancam punah.
Beberapa tumbuhan yang berhasil dikoleksi termasuk jenis yang terancam, kata Alawiyah, seperti aquilaria sp., shorea sp., dan dipterocarpus sp. yang merupakan tumbuhan wild spesies paling terancam yang didapatkan selama kegiatan eksplorasi di Kabupaten Merangin, Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat yang berada di bawah pengelolaan Kantor Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I.
Identifikator tumbuhan yang mengikuti kegiatan ini, Yusran Efendi Ritonga dari Biologi Pencinta Alam Sumatera Utara, menyampaikan tim mereka menduga bahwa eksplorasi ini juga mengungkap dua spesies potensial baru. Yakni satu spesies anggrek dan satu spesies begonia yang membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk konfirmasi.
Dalam kegiatan ini, turut serta beberapa dosen Itera dan anggota UPA KFS, termasuk Rahma Nur Komariah, S.Hut., M.Si. dan Dian Anggria Sari, M.Si., serta sejumlah identifikator dan tenaga ahli lainnya.
Kegiatan eksplorasi ini adalah lanjutan dari upaya KFS yang pada 2023 telah melakukan eksplorasi di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan Way Kambas, fokus pada flora aromatik, bambu, tanaman industri, obat, dan anggrek Sumatera.
Kegiatan eksplorasi yang telah dilakukan diharapkan dapat meningkatkan jumlah flora yang di konservasi di kawasan Kebun Raya Itera sesuai dengan tema konservasi kebun raya Itera yakni Konservasi Tumbuhan Pamah Sumatera.
Keanekaragaman hayati di taman nasional di Sumatera yang masih terjaga menjadi target kegiatan eksplorasi dari UPA KFS.
"Dengan rencana untuk melaksanakan eksplorasi setiap tahun, tim berharap kegiatan ini dapat berdampak positif bagi sektor pendidikan, meningkatkan kesadaran konservasi, dan mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. (rls)