Umpri Luncurkan Aplikasi Pendamping Ibu Nifas di Lamteng pada Hibah Bima BACTH III

LIBATKAN IBU HAMIL: Tim dosen vokasi kebidanan UMPRI melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Puskesmas Suko Binangun, Way Seputih, Lamteng, Selasa (12/11/2024) lalu. -Dok. UMPRI-

LAMPUNG TENGAH - Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI) telah melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) sebagai bagian dari program Hibah BIMA BATCH III yang diselenggarakan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemendikbudristek. Pelaksana pada PkM yang berlangsung tanggal 12 November 2024 di Puskesmas Suko Binangun, Kecamatan Way Seputih, Lampung Tengah (Lamteng) dengan melibatkan ibu hamil trimester ketiga sebagai mitra tersebut adalah tim dosen vokasi kebidanan dan keperawatan.  Yaitu Ns. Nuria Muliani, Sp.Kep.J., M.Kep.; Tyas Febriana, Bdn., M.Tr.Keb; dan Wahyu Widayati, S.SiT., Bdn., M.Keb. 

”Kegiatan ini berfokus pada pemanfaatan aplikasi M-Health Hallo Mama Nifas yang dikembangkan sebagai media untuk mendukung kesehatan ibu pasca-melahirkan. Baik secara fisiologis maupun psikologis,” kata Ns. Nuria Muliani, Sp.Kep.J., M.Kep. selaku ketua tim PkM tersebut melalui rilisnya, Kamis (14/11).

  Aplikasi "Hallo Mama Nifas", terangnya, dikembangkan melalui hasil Focus Group Discussion (FGD) bersama mitra dan bertujuan mencegah komplikasi pascapersalinan. ”Inisiatif ini mencerminkan komitmen UMPRI untuk memberikan solusi berbasis teknologi dalam bidang kesehatan masyarakat dengan mengutamakan pendekatan kolaboratif antara akademisi dan masyarakat. Program hibah dari Kemdikbudristek ini adalah bagian dari dukungan pemerintah untuk meningkatkan penelitian dan pengabdian masyarakat yang berdampak nyata bagi kesehatan dan kesejahteraan,” jelasnya.

 Lanjutnya dalam era industri 4.0 yang terus berkembang menuju revolusi 5.0, bidang kesehatan, khususnya kebidanan, memiliki peluang besar untuk mengintegrasikan teknologi digital dengan layanan manusia. Pendekatan ini memungkinkan layanan kesehatan, seperti kebidanan untuk menjangkau pasien secara lebih efisien dan efektif. 

”Aplikasi Hallo Mama Nifas dari UMPRI adalah contoh nyata pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kesehatan ibu nifas. Dengan harapan mendukung tercapainya perawatan komprehensif melalui digitalisasi. Teknologi ini tidak hanya mendukung pemeriksaan kesehatan rutin, tapi juga berfungsi sebagai platform edukasi bagi ibu nifas tentang pentingnya perawatan diri, pencegahan komplikasi, dan manajemen kesehatan pascapersalinan,” ucapnya.

Selain itu, imbuh Nuria Muliani, meningkatnya penggunaan ponsel pintar dan internet di masyarakat telah mendorong perubahan dalam layanan kesehatan, menjadikannya lebih mudah diakses dan memberdayakan individu untuk memantau kesehatan secara mandiri. "Hallo Mama Nifas juga dilengkapi fitur-fitur yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan kesehatan ibu pascapersalinan. Seperti pengingat harian untuk merawat diri dan fitur screening mandiri yang membantu ibu mendeteksi tanda-tanda komplikasi sejak dini. Penggunaan aplikasi ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada para ibu, sehingga mereka dapat lebih siap dan mandiri dalam menjaga kesehatannya,” tegasnya.

Lebih jauh, Nuria Muliani menjelaskan bahwa perkembangan teknologi dalam kesehatan memungkinkan peningkatan promosi kesehatan dengan akses yang lebih mudah dan praktis. Dengan adanya aplikasi ini, menurutnya ibu-ibu di wilayah pedesaan dan kota dapat mendapatkan informasi kesehatan secara real-time dan terarah. 

”Peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya perawatan diri selama periode pascanifas dapat mendorong ibu untuk lebih aktif dalam menjaga kesehatannya, sehingga risiko komplikasi dapat diminimalkan,” tukasnya.

Inovasi ini, ucap Nuria Muliani, menunjukkan bahwa integrasi teknologi dalam pelayanan kesehatan bukan hanya mempermudah akses, tapi juga mendorong perubahan perilaku yang lebih positif bagi kesehatan ibu. Dimana, isi aplikasi "Hallo Mama Nifas" sendiri dirancang untuk menyesuaikan dengan kebutuhan para ibu terkait edukasi, ruang konsultasi, fitur skrining, serta notifikasi untuk mengingatkan kegiatan perawatan diri (self-care) di rumah dan kunjungan pascapersalinan.  ”Dengan fitur-fitur ini diharapkan para ibu merasa lebih didukung dan terfasilitasi dalam menjaga kesehatan pascanifasnya,” harapnya. 

Masih menurut Nuria Muliani, konten edukasi dalam aplikasi ini sebagian besar disajikan dalam bentuk video yang interaktif dan mudah dipahami. Menurutnya karena preferensi para ibu cenderung lebih tertarik pada konten visual seperti scrolling dan menonton video. ”Hal ini memungkinkan mereka untuk tetap mengikuti informasi kesehatan penting sambil melakukan aktivitas sehari-hari di rumah, menjadikan edukasi kesehatan lebih fleksibel dan mudah diakses,” tegasnya.

Dikatakannya juga bahwa proses perancangan dan pengembangan aplikasi ini dilakukan dalam kolaborasi dengan tim teknologi informasi (IT) swasta dari Lampung Tengah. ”Proyek pengembangan yang memakan waktu sekitar dua bulan ini memastikan bahwa aplikasi dapat diakses secara praktis melalui tautan unduhan yang telah disediakan. Inovasi ini menunjukkan komitmen tim UMPRI dan mitra dalam memberikan solusi yang tidak hanya sesuai dengan kebutuhan spesifik pengguna tetapi juga sejalan dengan perkembangan teknologi yang memudahkan promosi kesehatan yang lebih modern dan adaptif di era digital,” pungkasnya.(rls/rim)

Tag
Share