Puluhan Perusahaan di Asia Terancam Gagal Penuhi Komitmen Bebas Sangkar
Ilustrasi ayam petelur.--FOTO DOK. JAWAPOS
Kemajuan itu memperlihatkan bahwa perubahan menuju kesejahteraan hewan di Asia mungkin dicapai jika semakin banyak perusahaan yang berani mengambil langkah. Tak hanya konsumen dan perusahaan besar yang bergerak, produsen telur di beberapa negara Asia juga menunjukkan komitmen mereka.
Di Thailand dan Indonesia, 11 dari 50 produsen telur telah beralih sepenuhnya ke sistem bebas sangkar. Langkah itu tidak hanya menunjukkan keseriusan mereka dalam mendukung kesejahteraan hewan, tetapi juga menjadi contoh bagi produsen lain untuk mengikuti langkah serupa.
”Data yang kami kumpulkan bisa membantu perusahaan terhubung dengan produsen bebas sangkar sehingga mereka bisa memenuhi komitmen mereka,” jelas Among.
Selain itu, perusahaan yang menghadapi tantangan mendapatkan pasokan telur bebas sangkar dapat memanfaatkan sistem Impact Incentive melalui Global Food Partners, solusi sementara yang sudah diterapkan beberapa perusahaan besar.
Di tengah dinamika ini, ada momentum yang kuat untuk sistem bebas sangkar di Asia. Kawasan ini, yang memproduksi 64 persen telur dunia, secara bertahap beralih ke metode yang lebih berfokus pada kesejahteraan hewan.
Negara-negara seperti Bhutan, Tiongkok, Indonesia, dan Thailand, telah mulai menerapkan standar bebas sangkar. Lebih dari 2.600 perusahaan di seluruh dunia, termasuk 318 di Asia, kini telah berkomitmen untuk beralih ke telur bebas sangkar, sebuah tanda bahwa kesadaran dan tanggung jawab sosial mulai tumbuh.
Para aktivis berharap semakin banyak perusahaan yang mengubah praktik mereka dan memberi contoh dalam hal kesejahteraan hewan di Asia. (jpc/c1)