Kenalkan Bambu sebagai Solusi Konstruksi Berkelanjutan
KENALKAN BAMBU: Dosen Prodi Rekayasa Kehutanan Fakultas Teknologi Industri Itera, Dr. Sena Maulana, S.Hut., M.Si., memperkenalkan bambu sebagai solusi konstruksi berkelanjutan di Korea Selatan. -FOTO HUMAS ITERA -
BANDARLAMPUNG - Dosen Prodi Rekayasa Kehutanan Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sumatera (Itera), Dr. Sena Maulana, S.Hut., M.Si., baru-baru ini menarik perhatian global saat memberikan kuliah di Chung Ang University, Seoul, Korea Selatan.
Dalam presentasinya, Sena memperkenalkan potensi bambu sebagai alternatif berkelanjutan untuk kayu, terutama melalui inovasi bamboo oriented strand board (BOSB).
Di tengah tantangan degradasi hutan yang semakin meningkat, Sena menekankan bahwa bambu sebagai sumber daya terbarukan dengan laju pertumbuhan yang cepat dan dapat memainkan peran penting dalam industri konstruksi.
"Bambu bukan hanya melimpah di Asia, tapi juga memiliki sifat mekanik yang lebih unggul dibandingkan kayu tradisional. Menjadikannya pilihan ideal untuk aplikasi struktural," jelas Sena.
BOSB yang terbuat dari serat bambu panjang dan tipis, kata Sena, menawarkan daya tahan tinggi dengan kekuatan tarik, kompresi, dan geser yang lebih baik dibandingkan kayu konvensional.
Selain ramah lingkungan, kata Sena, material ini juga ekonomis dan membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan tanpa mengorbankan kualitas.
BACA JUGA:Proyek Pembangunan RSPTN dan IRC Unila Harus Jadi Percontohan
Sena menjelaskan bahwa tim di Itera sedang melakukan penelitian mendalam untuk mengembangkan BOSB dengan fokus pada kekuatan mekanis dan ketahanan terhadap serangan hama.
"Kami berkomitmen untuk menghasilkan BOSB yang kuat dan awet meskipun harus menghadapi tantangan dalam standarisasi variabilitas bambu," ujar Sena.
BOSB, kata Sena, memiliki potensi aplikasi yang luas dari konstruksi hingga desain interior dan pembuatan furnitur. ’’Daya tarik estetika dan kekuatan material ini menjadikannya pilihan yang layak untuk proyek berkelanjutan,’’ ungkapnya.
Sena juga menekankan potensi ekonomi bambu di Indonesia yang dapat menciptakan peluang baru bagi masyarakat lokal.
Untuk mempromosikan penggunaan bambu, Sena menekankan pentingnya edukasi dan kolaborasi antara akademisi serta industri. ’’Itera berencana mengintegrasikan pengetahuan yang diperoleh dari program ini ke dalam kurikulum dan inisiatif penelitian. Bersama-sama, kita dapat membuka potensi bambu sebagai solusi berkelanjutan untuk tantangan lingkungan," katanya.
Sena menekankan perlunya dukungan untuk inovasi hijau di tingkat lokal dan global. Dengan langkah ini, Sena tidak hanya menghadirkan inovasi, tapi juga membangun jembatan antara akademisi dan industri untuk masa depan yang lebih berkelanjutan. (rls/gie/ful)