Memitigasi Middle Income Trap Melalui Orkestrasi Kebijakan Strategis
Radar Lampung Baca Koran--
Ketiga, mengendalikan stabilitas makro ekonomi melalui pengelolaan fiskal yang hati-hati. Defisit anggaran yang tinggi dapat menghambat laju investasi dalam infrastruktur dan program sosial yang penting untuk pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah harus berupaya menekan inflasi di bawah 3 persen dan menjaga defisit transaksi berjalan di bawah 3 persen. Kebijakan itu akan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan mendorong pertumbuhan yang lebih akseleratif.
Keempat, pemerintah perlu mendorong inovasi dan teknologi sebagai bagian dari strategi diversifikasi ekonomi investasi dalam penelitian dan pengembangan. Inovasi dan teknologi perlu tetap ditingkatkan untuk menciptakan produk-produk inovatif yang dapat bersaing di pasar internasional.
Dengan memanfaatkan teknologi tinggi, sektor-sektor seperti manufaktur dan digitalisasi dapat berkembang pesat sehingga mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam. Hal itu penting untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Keberhasilan suatu negara keluar dari MIT merupakan contoh penting bagi Indonesia dalam merumuskan strategi pembangunan. Yang menunjukkan bahwa diversifikasi ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia adalah strategi yang efektif.
Keberhasilan Taiwan dalam mengorkestrasi elemen pendidikan teknis dan vokasional, serta mendorong penelitian dan pengembangan di sektor teknologi tinggi, telah mengantarkan negeri seteru Tiongkok itu mengejar ketertinggalannya.
Dengan mengembangkan industri berbasis teknologi, Taiwan tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi. Pendapatan per kapita Taiwan meningkat secara signifikan, mencapai sekitar USD 34.000 pada 2023, menandakan transisi yang sukses menuju status negara berpendapatan tinggi.
Contoh lain yang relevan adalah Singapura, yang berhasil keluar dari middle income trap dengan pendekatan berbasis kebijakan probisnis dan investasi infrastruktur yang kuat. Negeri jiran itu berhasil mengadopsi kebijakan terbuka terhadap investasi asing dan menciptakan iklim bisnis yang kondusif melalui regulasi yang efisien melalui penerapan e-bureaucracy.
Di samping itu, pemerintah Singapura secara proaktif berinvestasi dalam pendidikan dan pelatihan untuk memastikan SDM-nya memiliki kompetensi yang diperlukan untuk bersaing di pasar global. (harian disway)
*) Sukarijanto adalah pemerhati kebijakan publik dan peneliti di Institute of Global Research for Economics, Entrepreneurship, and Leadership serta kandidat doktor di Program S-3 PSDM Universitas Airlangga.