Bawaslu Header

Dasco Bantah Isu Tukar Guling Posisi Ketua MPR dan Menteri Golkar

Sufmi Dasco Ahmad menanggapi tudingan tukar guling jabatan dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.-FOTO DOK DISWAY.ID -

JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjawab pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengenai isu tukar guling jabatan Ketua MPR RI. Dalam pernyataannya, Bahlil menyebut Partai Golkar mendapat jatah delapan posisi menteri di Kabinet Merah Putih setelah adanya kesepakatan ini, meningkat dari sebelumnya yang hanya lima kursi.

Dasco menjelaskan bahwa pemilihan pimpinan MPR dilakukan melalui musyawarah mufakat. Ia mengakui adanya keinginan Partai Golkar untuk menduduki posisi tersebut, sebagai partai dengan suara terbanyak kedua di parlemen setelah PDI Perjuangan. “Pemilihan Ketua MPR adalah hasil musyawarah antara fraksi-fraksi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dasco menekankan bahwa pemilihan Ahmad Muzani sebagai Ketua MPR merupakan keputusan bersama yang disepakati oleh semua partai. Ia menegaskan tidak ada tukar guling jabatan yang terjadi. “Musyawarah mufakat,” tambahnya.

Sebelumnya, Bahlil menyatakan bahwa saat awalnya Partai Golkar hanya mendapatkan lima kursi menteri. Namun, setelah berkomunikasi dengan Ketua Dewan Pembina Golkar, Aburizal Bakrie, mereka sepakat untuk mengompensasi kursi Ketua MPR kepada Gerindra. “Kita tidak bisa melawan Presiden terpilih, jadi kami mengambil langkah ini,” pungkas Bahlil. 

Sebelumnya Golkar melalui Ketua Umum Bahlil Lahadalia buka-bukaan soal jatah delapan kursi menteri di Kabinet Merah-Putih.

Menurutnya, hal itu terwujud karena adanya kesepakatan dengan Partai Gerindra, di mana Golkar memberikan kursi MPR diduduki partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut.

Bahlil mengatakan pertukaran jatah kursi hingga lobi-lobi untuk mendapatkan delapan kursi menteri itu tak lepas dari peran mantan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Menurutnya pemberian jatah kursi Ketua MPR RI dari Partai Golkar ke Gerindra hingga dijabat oleh Ahmad Muzani telah melalui suatu konsensus.

“Nah, karena sudah terjadi, saya buka semuanya saja,” ujar Bahlil saat menyampaikan sambutan di acara Hari Ulang Tahun Ke-60 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (21/10).

Bahlil lebih lanjut mengatakan awalnya Golkar hanya diproyeksikan mendapatkan lima kursi menteri dalam kabinet.

Lima jatah menteri itu termasuk dirinya yang menjabat sebagai ketua umum partai, tetapi dia menolak kesepakatan tersebut.

“Kalau saya jadi Ketum Golkar kemudian jadi menteri mengambil jatah Ketum Golkar, berarti saya tidak memboboti Golkar, tetapi saya kemudian mengurangi jatah Golkar. Saya enggak mau,” ucap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu.

Kemudian, kata dia, kursi menteri yang akan didapat oleh Partai Golkar disepakati berjumlah enam kursi.

Selain itu, dia mengatakan bahwa mantan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pun tetap dipertahankan untuk menjadi menteri karena memiliki kualitas yang luar biasa, sehingga kursi menteri bertambah menjadi tujuh.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan