Bencana Paling Banyak Serap Biaya Tak Terduga di Lampung Barat

Kepala BPKAD Lampung Barat Okmal -FOTO IST -

LAMPUNG BARAT – Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) menghabiskan anggaran Rp1.546.682.439 untuk belanja tidak terduga. Serapan anggaran itu berdasarkan data per Selasa (15/10), di mana paling banyak anggaran tersebut digunakan untuk bencana. 

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Lambar Okmal. 

Dimana, dia mengungkapkan, pemerintah daerah tahun ini menganggarkan Biaya Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp2.150.745.082 namun hingga kini telah terealisasi sebesar Rp1.546.682.439          

 “Dana BTT sebesar Rp1 miliar itu dialokasikan untuk 21 bencana, sedangkan penanganan dua bencana dengan nilai Rp181.765.000 masih sedang proses,” ujar Okmal, Selasa 15 Oktober 2024.

Kata dia, BTT yang terserap sebesar Rp1 miliar lebih itu antara lain untuk bantuan kebakaran di Pekon Sebarus Kecamatan Balik Bukit, perbaikan bendungan dan saluran intake Way Asahan Pekon Buay Nyerupa Kecamatan Sukau. 

Kemudian, pelaksanaan gerakan pangan murah, pengembalian sisa dana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana tahun anggaran tahun 2022 ke rekening kas umum negara.

Lalu, penanganan darurat bencana alam banjir di Pekon Sindangpagar Kecamatan Sumberjaya, pemasangan bronjong dan saluran drainase di Pekon Pampangan Kecamatan Sekincau, pembuatan jembatan Way Tutung di Pekon Negeri Ratu Kecamatan Batubrak, serta pembuatan tanggul dengan perkuat beton sungai Way Warkuk Pekon Buay Nyerupa Kecamatan Sukau.

“Sedangkan yang sedang dalam proses yaitu pemasangan bronjong, talud dan perbaikan rabat beton bahu jalan di Pekon Hanakau Kecamatan Sukau serta pembuatan badan jalan, tanggul dan normalisasi di Pekon Buay Nyerupa Kecamatan Sukau,” akunya.

Setiap tahun, menurut Okmal, pemerintah daerah menganggarkan dana BTT yang kegunaanya untuk menangani secara darurat setiap bencana alam yang terjadi, atau yang sifatnya kedaruratan lainnya atau mendesak saja. 

“Untuk belanja tidak terduga ini tidak harus habis dalam satu tahun anggaran namun disesuaikan dengan kebutuhan dan usulan yang disampaikan kepada kami,” tegasnya.

Seraya menambahkan, adapun prosedur untuk mencairkan BTT, yaitu peratin atau lurah serta camat mengusulkan bantuan kepada perangkat daerah (PD) terkait, kemudian usulan atau proposal tersebut diajukan kepada BKAD. “Sepanjang memenuhi syarat maka kita siap untuk mencairkan dananya,” pungkas dia.

Sebelumnya, Bagian Administrasi Pembangunan Setdakab Lampung Barat mencatat berdasarkan realisasi kinerja penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) hingga September 2024 telah terserap sebesar Rp716 miliar lebih dari target Rp1,126 triliun lebih.

“Hingga triwulan III APBD Lampung Barat sudah terserap 63,61 persen atau Rp716 miliar lebih,” ujar Kabag Administrasi Pembangunan Setdakab Lampung Barat Suhendrawati, S.K.M, M.P., Kamis 10 Oktober 2024.

Dijelaskannya, sementara berdasarkan target anggaran kas (Angkas) realisasi penyerapan APBD Kabupaten Lampung Barat Rp716 miliar lebih atau 76,99 persen dari target anggaran kas Rp930 miliar lebih atau 100 persen sehingga anggaran yang belum terserap masih ada Rp214 miliar lebih atau 23,01persen. “Jika sesuai dengan anggaran kas, jumlah anggaran yang belum diserap Rp214 miliar lebih,” ujar Hera---sapaan Suhendrawati.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan