Salak Pondoh Tembus Pasar Ekspor

EKSPOR: Salak pondoh tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke beberapa negara, termasuk Tiongkok, Kamboja, Ceko, Thailand, dan Jerman.-FOTO BERITASATU.COM/PRIYO BUDI SANTOSO-

 

"Peluang ekspor salak sangat besar, terutama di negara-negara tropis atau yang tidak memiliki buah salak seperti ini. Kami juga menjajaki pasar di Vietnam, Tiongkok, dan Timur Tengah," tambahnya.

 

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Hortikultura Kementan M. Taufiq Ratule mendukung kegiatan ekspor salak pondoh. Ia menekankan, ekspor ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, menciptakan lapangan kerja, menarik investor, dan menambah pendapatan negara.

 

"Pajak dari ekspor dapat meningkatkan devisa negara dan membuka peluang kerja. Apabila ekspor berjalan baik, itu akan berpengaruh positif pada pasar internasional," katanya.

 

Ketua Gapoktan Ngudi Luhur Desa Kaliurang Agus Suryono menyatakan, ekspor salak sangat membantu para petani. Meski ada tantangan, ekspor ini meningkatkan pendapatan mereka.

 

"Sangat menggembirakan karena meningkatkan ekonomi. Dahulu harga salak hanya Rp2.000 hingga Rp3.000, kini harganya kembali naik berkat ekspor," ucapnya.

 

Namun, Agus mengakui kesulitan dalam memenuhi permintaan ekspor, terutama karena dampak kemarau panjang yang mengakibatkan pasokan salak terbatas, hanya mampu menyuplai 11 ton per minggu.

 

"Banyak eksportir yang meminta satu kontainer 40 feet setiap minggu, tetapi kami baru bisa menyuplai satu kontainer 20 feet dengan kapasitas 9 hingga 11 ton," jelasnya. (beritasatu/c1)

 

Tag
Share