Ekonomi Berkelanjutan, Solusi Mencapai Indonesia Emas 2045
EKONOMI SIRKULAR: Indonesia sedang mengembangkan ekonomi sirkular membentuk ekosistem energi kerakyatan pada proses produksi biomassa untuk co-firing.--FOTO ISTIMEWA
JAKARTA - Ekonomi berkelanjutan menjadi kunci penting dalam pembangunan suatu negara. Konsep ini menggarisbawahi pertumbuhan ekonomi yang tidak merusak lingkungan, menjaga sumber daya alam, dan menjamin kesejahteraan sosial dalam jangka panjang.
Selain itu, ekonomi berkelanjutan juga berusaha memastikan generasi mendatang mampu memenuhi kebutuhan mereka. Gagasan ini sejalan dengan pencapaian sustainable development goals (SDG) nomor 4 (pendidikan berkualitas), 8 (pertumbuhan ekonomi), dan 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur).
Sebagai negara yang terletak di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki potensi besar dalam menerapkan ekonomi berkelanjutan melalui pendekatan ekonomi hijau, ekonomi biru, dan ekonomi sirkular.
"Inovasi merupakan katalis utama bagi pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi sektor ekonomi kreatif mencapai 6.54 persen pada PDB Indonesia 2022. Subsektor digital dan teknologi berperan signifikan dalam mendukung inklusifitas dan ekonomi berkelanjutan," ungkap Staf Ahli Menteri Bappenas Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali dalam diskusi bertema Pendidikan dan Inovasi dalam Mewujudkan Ekonomi Berkelanjutan, Selasa (1/10).
Sementara Koordinator Tim Ahli Seknas SDGs Bappenas Yanuar Nugroho mengatakan, gagasan ekonomi berkelanjutan sudah ada di Indonesia sejak masa lalu. Oleh karena itu, butuh kerja keras untuk mewujudkannya.
"Di Indonesia, adopsi dan gagasan ekonomi berkelanjutan sudah ada sejak 1970. Ekonomi berkelanjutan merupakan perubahan paradigma bahwa pembangunan tidak bisa hanya untuk diri kita atau antroposentris namun harus ekosentris yang meletakkan makhluk hidup dan lingkungan sebagai fokus utama,” ucap Yanuar.
Di sisi lain, Head of Leadership Development and Scholarship Tanoto Foundation Michael Susanto menerangkan, pendidikan memegang kunci dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan. Karena itu, dukungan fasilitas pendidikan dan inovasi mutlak dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi Ekonomi Berkelanjutan di Indonesia.
"Pendidikan merupakan suatu cara untuk merancang talenta Sustainable Economy, oleh karena itu diperlukan transformasi pendidikan yang berfokus pada perubahan dalam perilaku yang mendukung ekonomi berkelanjutan," punhkas Michael.
SDG Talk ini juga merupakan penutup dari kampanye Ekonomi Berkelanjutan yang digelar dalam rangka menyambut Hari Literasi Internasional dan SDG Annual Conference 2024. (jpc)