PR Menkeu Kabinet Prabowo-Gibran

Ilustrasi pekerjaan rumah untuk Menteri Keuangan penerus Sri Mulyani.-Sumber Foto : website Kemenkeu.-

JAKARTA - Ekonom mengungkapkan sejumlah pekerjaan rumah (PR) besar yang harus diselesaikan oleh menteri keuangan (Menkeu) kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, setelah masa jabatan Sri Mulyani berakhir.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan, menteri keuangan pada pemerintahan mendatang perlu mencari jalan membawa Indonesia keluar dari middle income trap.

"Nah ini (middle income trap, red) yang menjadi PR besar, sementara negara-negara tetangga kita, seperti Vietnam bahkan sudah agak lebih baik daripada Indonesia," ungkap Esther, Senin (16/9).

Tidak hanya itu, Esther menyampaikan menteri keuangan selanjutnya perlu membenahi permasalahan fiskal saat ini. 

BACA JUGA:Anggota DPRD Lamteng Lucken Felario Siap Perjuangkan Aspirasi Rakyat

Esther mengungkap, Indonesia mengalami penurunan tax ratio hingga kenaikan utang dalam satu dekade terakhir.

"Khususnya untuk Kementerian Keuangan ya, kita melihat bahwa ada problem fiskal di sini, yakni ketika utang makin tinggi, sehingga kalau kita itung kenaikan utang dalam satu dekade, naik 3,3 kali lipat. Kemudian tax ratio-nya cenderung turun dan rendah, hanya sekitar 9-10 persen," ucapnya.

Oleh karena itu, Esther berharap menteri keuangan selanjutnya merupakan sosok yang kompeten, profesional, dan tidak memiliki sifat yes man atau harus berani menolak apabila kebijakan tidak berpihak kepada rakyat atau membebani fiskal.

"Kemudian, kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang menteri keuangan, yakni mengatur anggaran dan mengalokasikannya untuk hal-hal prioritas, bukan untuk hal-hal yang sifat untuk program-program konsumtif dan cenderung populis," tandasnya.(Beritasatu/pip)

Tag
Share