RAHMAT MIRZANI

Jangan Anggap Enteng, Merokok Ternyata Bisa Meningkatkan Kolesterol

Merokok ternyata dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.-Foto Pixabay-

BANDAR LAMPUNG, RADAR LAMPUNG - Merokok berbahaya bagi kesehatan. Anggapan ini sudah lumrah di tengah masyarakat. Rokok disebut-sebut sebagai pemicu beragam masalah Kesehatan. Mulai dari paru-paru hingga kanker.

Namun yang belum banyak orang ketahui, rokok ternyata juga dapat memicu peningkatan kolesterol dalam tubuh. Seperti apa fakta sebenarnya?

Dikutip dari Health, merokok bukan hanya membahayakan paru-paru, tetapi juga memang dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam darah. Hingga pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit jantung.

"Sebuah tinjauan mendalam menunjukkan bagaimana kebiasaan ini berkontribusi pada perubahan kadar kolesterol yang dapat berpotensi berbahaya bagi kesehatan jantung," jelasnya.

Diketahui, kolesterol merupakan zat lilin seperti lemak yang penting bagi tubuh. Ada dua jenis utama kolesterol yakni 

Low-Density Lipoproteins (LDL) dan High-Density Lipoproteins (HDL).

LDL dikenal sebagai kolesterol "buruk". LDL membawa kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh. Kadar LDL yang tinggi dapat menyebabkan pembentukan plak di dinding arteri yang berpotensi menyebabkan penyumbatan.

Sementara HDL ikenal sebagai kolesterol "baik". HDL membantu mengangkut kolesterol dari darah kembali ke hati untuk dikeluarkan. HDL membantu mencegah pembentukan plak dengan mengeluarkan kolesterol berlebih dari aliran darah.

"Merokok dapat meningkatkan kadar LDL dalam darah sehingga mempercepat pembentukan plak di arteri, dan meningkatkan risiko aterosklerosis. Di saat yang sama, merokok juga mengurangi kadar HDL yang mengganggu kemampuan tubuh untuk mengeluarkan kolesterol dari darah. Ini memperburuk masalah kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit jantung," jelas Health.

 

Riset menunjukkan bahwa bahan kimia berbahaya dalam asap rokok, seperti akrolein dan karbon monoksida, dapat merusak dinding arteri dan memperburuk kadar kolesterol. 

Akrolein dapat menghambat kemampuan HDL untuk mengembalikan kolesterol ke hati. Sedangkan karbon monoksida mengurangi jumlah oksigen yang diterima sel darah merah, memperburuk akumulasi kolesterol di arteri.

Peningkatan kolesterol akibat merokok dapat menyebabkan pengerasan arteri, yang berpotensi memicu serangan jantung. Gejala serangan jantung meliputi nyeri dada, rasa tekanan, nyeri yang menyebar ke lengan atau leher, mual, dan sesak napas. Dalam kasus seperti ini, penting untuk segera menghubungi layanan darurat medis.

"Berhenti merokok adalah langkah penting untuk memperbaiki kadar kolesterol dan kesehatan jantung," saran Health. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan