Pelayanan Dinilai Buruk, Bayi Meninggal Dunia Diduga Terlambat Ditangani, RSUD Mesuji Buka Suara

Kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga dan diberi penanganan awal berupa pemberian cairan dan oksigen serta penanganan kejang, karena pasien mengalami kejang setelah pasien masuk IGD lalu dikonsulkan ke Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) anak.

Pasien kata Hotmaida mendapat advice terapi dan didiagnosa gizi buruk+GEA+Kejang demam sederhana+down sindrom+bronkopnemonia.

Kemudian pada pukul 18.35 pasien pindah bangsal berikutnya pukul 19.00 WIB dilakukan pemantauan saturasi oksigen karena terjadi desaturasi dan dilakukan pemantauan hingga 1 jam sembari terapi oksigen tetap dilakukan. 

Pada pukul 20.00 kata Hotmaida tidak ada perbaikan setelah dilakukan terapi dan kesadaran menurun, lalu dokter umum melaporkan perburukan ke DJPJ via telpon dan mendaptkan advice pemantauan dengan monitor dan pemasangan kateter, namun terkendala kondisi pasien sehingga terpasang diapers. 

Selain itu DPJP anak menyarankan pasien rujuk sembari pasien dipersiapakan rujuk. Petugas jaga kemudian menyiapkan surat rujukan manual sembari proses di sisrute.

Pada pukul 22.30 kondisi pasien makin mengalami perburukan dan dilakukan resusitasi. dan Pada pukul 22.45 pasien dinyatakan meninggal dunia. 

"Jadi saya tegaskan sekali lagi Jadi pasien tidak benar ditelantarkan . Dari awal sudah diterapi dan dilakukan tindakan dan dilakukan pemantauan ketat sampai dinyatakan meninggal dunia, " Jelasnya. 

Sementara terkait mobil jenazah, menurut Hotty sapaan akrabnya sebenarnya bisa.Tapi dalam regulasi BPJS memang tidak ada jaminan pembiayaan dalam hal mengantar jenazah.

"Dalam hal pasien tidak mampu membayar karena tidak mampu,ada fungsi sosial dari kami.Tidak sedikit yang dibebaskan pembiayaan bahkan rawat inap pun banyak yang kami bantu," tegasnya.

Hanya saja dalam hal ini sudah ada pihak lain yang mau membantu mengantar jenazah.(muk/nca)