Ini 5 Mitos Durian, Nomor 3 Banyak yang Tak Menyangka
Ilustrasi mitos seputar durian.-Foto Pixabay-
BANDAR LAMPUNG, RADAR LAMPUNG – Banyak sekali mitos seputar buah durian. Mitos ini membuat sebagian orang takut dan memilih tidak mengkonsumsinya.
Dikutip dari Yahoo News, mitos-mitos tentang durian ini membuat stigma buah ini menjadi buruk. Bibi Chia, ahli diet dari Raffles Diabetes and Endocrine Center mengatakan, banyak masyarakat menganggap durian memiliki kandungan kolesterol yang tinggi, bisa membuat gemuk, dan membuat badan panas.
"Kita perlu memahami ada beberapa mitos yang sudah sangat dipercaya oleh masyarakat namun tidak memiliki dasar ilmiah yang cukup," jelasnya.
Berikut ini penjelasan Bibi Chia mengenai mitos-mitos durian yang kebanyakan salah kaprah.
1. Durian akan membuat orang mudah batuk dan demam terlalu banyak memakannya
Hal ini tergantung pada apakah Anda mengikuti perspektif kedokteran Barat atau kedokteran tradisional Tiongkok (TCM). Konsep "kepanasan" berasal dari TCM. Durian dianggap memiliki sifat "menghangatkan", kata Chew Hong Gian, seorang ahli TCM di Raffles Chinese Medicine.
"Bagi orang yang memiliki konstitusi tubuh yang rentan terhadap kepanasan, makan durian secara berlebihan dapat menyebabkan batuk berdahak, sakit tenggorokan, dan sembelit," kata Mr Chew, menambahkan bahwa demam juga bisa terjadi.
Dalam kedokteran Barat, kata Dr. Michael Wong, wakil direktur medis Raffles Medical, meskipun secara "ilmiah" mungkin bahwa makan durian menyebabkan sedikit peningkatan suhu tubuh, ini tidak dianggap sebagai demam atau menyebabkan batuk atau infeksi saluran pernapasan.
Peningkatan suhu tubuh disebabkan oleh proses metabolik dan kimia yang terjadi ketika tubuh mencerna buah yang padat ini, katanya.
2. Makan durian dengan alkohol sangat berbahaya
Makan durian bersama alkohol bisa mematikan, dan meminumnya dengan susu juga bisa berbahaya. Bukti ilmiah belum secara konklusif mendukung hubungan ini, kata Dr. Wong. Sebaliknya, beberapa orang mengalami mulas dan kembung setelah makan durian, karena kandungan serat dan karbohidrat yang relatif tinggi. Hal ini kemudian dapat diperburuk oleh asupan alkohol.