Tiga Daerah Masuk Kategori Kompetisi Rendah
--
Hegemoni Winarti juga belum redup dengan kehadiran poros baru yang digalang kubu Hendriwansyah-Danial Anwar. ’’Bisa jadi kondisi di Tulangbwang ini seperti di Bandarlampung,” kata dia.
Sementara untuk Pesawaran, sambungnya, juga ada kekuatan yang bisa membuat Nanda Indira-Antonius Muhammad Ali bisa saja menang tanpa harus berupaya keras.
Musababnya berbagai hal. Mulai pengaruh sang suami yang masih menjabat bupati saat kontestasi pilkada, juga keberadaan sang mertua Nanda yang merupakan anggota DPR RI Zulkifli Anwar. Mantan Bupati Lampung Selatan dua periode ini masih memiliki basis massa yang cukup besar.
Meskipun, lawannya adalah mantan Bupati Pesawaran Aries Sandi Dharma Putra. Ada beberapa tolok ukur yang bisa dijadikan patokan. Yang paling utama adalah keberhasilan pada Pileg 2024 lalu. Aries Sandi tidak berhasil duduk di lembaga legislatif Pesawaran lantaran tidak mendapatkan suara yang signifikan.
BACA JUGA:Head to Head, Mirza-Jihan Tantang Petahana Arinal-Sutono
Pasangannya pun senasib. Supriyanto yang menjabat Ketua DPW PPP Provinsi Lampung juga merupakan caleg DPR RI gagal maju ke Senayan. ’’Kans untuk menang bukan mustahil, tetapi butuh upaya dan strategi yang ekstra,” ucapnya.
Di luar tiga daerah itu plus tiga daerah lain yang berpotensi melawan kotak kosong, bakal terjadi dinamika yang menarik dalam kontestasi pilkada tahun ini.
Misalnya Kabupaten Lampung Utara. Munculnya nama Hamartoni Ahadis-Romli bakal menjadi sajian menarik dalam pikada melawan incumbent Ardian Saputra-Sofyan.
Diketahui, keduanya merupakan sosok yang sama-sama memiliki basis massa di Lampura. ’’Lampura ini kondisi head to head-nya juga bisa dinamis ya. Di Lamsel juga bisa. Incumbent juga kalau prestasinya minim itu waspada. Daerah lainnya pun, Mesuji yang bisa empat paslon dan lainnya. Saya kira akan menghadirkan kompetisi yang tinggi,” urainya.
Mengenai partai politik, Dedy menilai gesekan biasanya tidak sampai terjadi hingga lapisan masyarakat jika memang ada perbedaan koalisi antara pusat dan daerah.
’’Terkait koalisi ini mungkin terjadi gesekannya di tataran elite saja. Kuncinya tentu harus ada ketegasan dari DPP terkait apa yang menjadi komitmen politik dalam mengusung pasangan calon dalam pilkada,” tandasnya. (abd/c1/fik)