RAHMAT MIRZANI

Warga Keluhkan Kondisi Jalan Alimudin Umar yang Rusak dan Berdebu

RUSAK DAN BERDEBU: Kondisi Jalan Alimudin Umar, Sukabumi, Bandarlampung, yang rusak dan berdebu mengganggu aktivitas warga dan pedagang. Warga pun mendesak pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut. FOTO LEO DAMPIARI/RLMG--

BACA JUGA:Sedih, Besok Hendak Dipanen Petani di Abung Pekurun Kehilangan Tanaman Singkong 2 Ton Karena Dicuri

Muhaimin mengakui bahwa perbaikan jalan seringkali terkendala oleh cuaca, yang dapat membuat hasil tambal sulam atau perbaikan jalan kembali rusak.
“Tidak ada aspal yang buruk, namun cuaca buruk seperti hujan deras menjadi kendala bagi kami. Jalan yang telah diperbaiki dengan aspal dapat terkelupas akibat terendam air dan dilalui oleh kendaraan berat, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan berkala khususnya di ruas yang sering tergenang saat curah hujan tinggi,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga menyediakan hotline aduan bagi masyarakat yang merasa jalan rusak dan ingin melaporkannya.
“Kami memiliki hotline aduan yang dapat dihubungi langsung oleh masyarakat, atau mereka juga dapat mengirimkan surat langsung kepada kami,” tandasnya tanpa menyebutkan nomor hotline tersebut.  

Pemerintah Kota Bandar Lampung hingga kini masih mengebut pembangunan ruas jalan lingkungan yang dalam kondisi rusak parah.  
Hal itu diungkapkan Plt. Kadis PU Bandar Lampung Iwan Gunawan. Dirinya menyebut, hampir 50 persen jalan sudah dibangun ulang.  
Mulai dari wilayah Panjang hingga wilayah ujung lainnya, yakni Rajabasa, Bandar Lampung.  

“Pembangunan jalan lingkungan sudah berjalan dari 200 ruas jalan. Kini sudah terbangun kira-kira 150an seluruh Bandar Lampung, mulai dari Panjang hingga Rabasa di 20 kecamatan,” katanya, Kamis, 28 September 2023.  

Menurutnya, pembangunan ruas jalan tersebut memakan dana senilai Rp 80 miliar dengan target penyelesaian pada akhir tahun 2023.  
“Dengan anggaran Rp 80 miliar, kita target selesai pada 31 Desember 2023,” terangnya.

Iwan menyebut, pembangunan ini hanya berlaku pada ruas jalan yang benar-benar mengalami kerusakan berat, tidak untuk jalan sebaliknya.  
“Pembangunan ini adalah untuk yang belum terjangkau, hasil survey dan kita buat rencanakan tentu yang diperbaiki adalah yang rusak berat, kalau ringan kira tambal sulam,” ungkapnya.  

Dirinya juga menandaskan jika hingga kini perbaikan jalan terus dikebut, selagi musim kemarau masih ada saat ini.  
“Sejauh ini tidak ada kesulitan, mengingat masih kemarau. Makanya kita terus kebut selesaikan tepat waktu,” tandasnya. (leo/c1/abd)

Tag
Share