RI Dinilai Masih Ketergantungan Impor Pangan
Ilustrasi pemerintah dinilai masih ketergantungan impor pangan.--Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---
BACA JUGA:KPU Siap Tindaklanjuti Putusan MK Terkait Ambang Batas Pencalonan dan Usia
Jika pemerintah tidak memetakan komoditi tersebut, Adhi khawatir akan terjadi kompetisi pangan sehingga mempengaruhi harga sebuah komoditas.
“Jadi jangan saling berkompetisi sendiri di pasar nanti kalau produksi jagung rebutan antara pangan dan pakan, ujung-ujungnya ini akan terjadi persaingan yang tidak sehat akhirnya mempengaruhi harga dan lain sebagainya,” tutup Adhi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, kebijakan terkait ketahanan pangan masuk dalam strategi jangka pendek dan menengah.
Dalam strategi jangka pendek, difokuskan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, menguatkan kesejahteraan dan pemerataan antar-daerah.
BACA JUGA:Bahlil Lahadalia Ketua Umum Partai Golkar 2024-2029, Atensi KaderDukung Progja Prabowo-Gibran
Khusus menyangkut pangan, strategi kebijakan jangka pendek salah satunya ditujukan untuk mendorong produktivitas, menjaga pasokan, dan keterjangkauan harga pangan.
Oleh karenanya, pemerintah akan memacu penguatan lumbung pangan (food estate) dan jaringan irigasi.
Lalu untuk strategi jangka menengah, diarahkan untuk mengakselerasi transformasi ekonomi menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam hal ini, akan ditopang melalui pembangunan infrastruktur yang salah satunya infrastruktur pangan, sehingga diharapkan menghasilkan kemandirian pangan dan energi.
BACA JUGA:Baleg DPR RI Setujui Usia Minimum Cagub-Cawalkot Sesuai Putusan MA: Kaesang Tak Jadi Kandas
“Anggaran ketahanan pangan direncanakan sebesar Rp 124,4 triliun yang diarahkan untuk mendukung peningkatan produktivitas, menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan, perbaikan rantai distribusi hasil pertanian, serta meningkatkan akses pembiayaan bagi petani,” ujar Jokowi.
Adapun pemerintah merancang anggaran pembangunan infrastruktur sebesar Rp 400,3 triliun.
Anggaran tersebut terutama untuk infrastruktur pendidikan dan kesehatan, infrastruktur konektivitas, infrastruktur pangan dan energi, serta keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Anggaran ketahanan pangan ditujukan untuk mewujudkan kemandirian pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian.