Prevalensi Stunting Tanggamus Turun Menjadi 17,1 Persen

DISEMINASI: Kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Tanggamus 2024. --FOTO DISKOMINFO TANGGAMUS

''Intervensi spesifik hanya berkontribusi sebesar 30% dan intervensi sensitif berkontribusi sebesar 70% terhadap penurunan prevalensi stunting,'' kata Sukisno.

Sukisno meminta para camat agar memfasilitasi dan mengoordinasi para kepala pekon. ''Pastikan kegiatan percepatan penurunan stunting di posyandu melalui layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), konseling gizi terpadu, perlindungan sosial, sanitasi dan air bersih, serta layanan pendidikan anak usia dini (PAUD) dilaksanakan dan dipenuhi," ujarnya.

 

Tugas menurunkan angka stunting, kata Sukisno, bukan hanya tupoksi jajaran kesehatan seperti para bidan dan lain-lain. ''Diperlukan satu kesatuan yang terintegrasi mulai dari seluruh perangkat daerah, camat, lurah, kepala pekon, para pelaku usaha, hingga elemen masyarakat lainnya. Program pengentasan stunting ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa kebersamaan kita semua,'' ungkapnya. (rls)

Tag
Share