Siswa SMAN 3 Bandar Lampung Ditemukan Tidak Sadarkan Diri, Begini Hasil Penyelidikan Polisi..
TIDAK ADA BULLY: Polisi memastikan tidak ada bully dalam peristiwa siswa SMAN 3 Bandarlampung yang ditemukan tidak sadarkan diri oleh orang tuanya. -Foto Saskia/Radar Lampung-
BANDARLAMPUNG - Setelah pelajar SMA 3 di Bandarlampung ditemukan tidak sadarkan diri setelah diduga mengkonsumsi alkohol, polisi mengklaim tidak ada bully dalam peristiwa tersebut.
Diketahui sebuah insiden mengkhawatirkan terjadi pada seorang pelajar SMA berinisial MF (17), ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri oleh orang tuanya JM (50) setelah diduga mengonsumsi minuman beralkohol.
Kejadian tersebut berlangsung di belakang SMA Negeri 3 Bandarlampung di Jalan Chairil Anwar, Kelurahan Durian Payung, Kecamatan Tanjungkarang Barat.
BACA JUGA:Insentif Fiskal Pengendalian Inflasi Direalisasikan di APBDP 2024
Pada Rabu 14 Agustus 2024 lalu, sekitar pukul 17.00 WIB. Untuk diketahui, kejadian bermula ketika JM selaku orang tua korban tidak berhasil menghubungi putranya yang seharusnya pulang sekolah sekitar pukul 16.30 WIB.
Setelah menerima informasi dari teman-teman korban, JM menemukan anaknya di belakang sekolah dalam kondisi tak sadarkan diri dan mulutnya berbau alkohol dan baju dalam keadaan basah. Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis.
Setelah dilakukan penyelidikan oleh polisi, Polsek Tanjungkarang Barat mengungkapkan bahwa, korban dan sejumlah teman sekolahnya keluar dari area sekolah dengan melompati pagar.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Target Bawa Rangking Timnas Masuk 100 Besar Dunia
Mereka kemudian membeli dan mengonsumsi empat botol arak Bali merk GEER yang dibeli secara patungan dengan total uang sebesar Rp100 ribu, setelah itu mereka kembali ke dalam lingkungan sekolah, di mana MF (17) ditemukan tak sadarkan diri.
Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menyelidiki kondisi korban di rumah sakit, korban mengalami luka lecet di bagian dahi serta kaki kanan dan kiri dikarenakan terjatuh saat melompati pagar sekolah.
“Sebanyak 12 pelajar dan beberapa tenaga pendidik sekolah sebagai saksi telah diinterogasi. Dari hasil gelar perkara, tidak ditemukan adanya indikasi kekerasan atau perundungan terhadap korban. Korban bersama teman-temannya meminum arak dengan cara bergantian dan tidak adanya paksaan,” kata Wakapolresta Bandarlampung AKBP Erwin Irawan.
BACA JUGA:Setelah Buron Sebulan, Pelaku Pencurian Truk di SPBU Tulang Bawang Akhirnya Ditangkap
Dalam kesempatan yang sama selaku kepala sekolah SMA 3 Bandarlampung Sri Winarsih menyampaikan, atas kejadian tersebut pihak sekolah akan mengambil langkah untuk memberikan pembinaan terhadap siswa.
Penting untuk diingat pengawasan orangtua juga memiliki peran yang sangat signifikan dalam perkembangan mereka. Bagi sekolah ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga untuk meningkatkan pengawasan di masa mendatang.(*)