Lawan Kotak Kosong di Lampung Bukanlah Hal yang Salah

Anggota DPRD Lampung dari Fraksi Partai Gerindra, Mikdar Ilyas -FOTO DOK. RADAR LAMPUNG -

BANDAR LAMPUNG – Fenomena pilkada melawan kotak kosong bukanlah merupakan hal yang salah. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Lampung Mikdar Ilyas di lingkungan DPRD Lampung, Senin (13/8).

Mikdar menilai setiap partai memiliki penilaian tersendiri mengenai kandidat yang layak diusung. Jika partai memilih untuk mendukung calon tunggal, lanjutnya, hal itu sah menurut undang-undang.

"Kotak kosong terjadi karena partai menilai kandidat yang diusung layak untuk didukung, dan itu wajar. Namun, ini juga menjadi pelajaran bagi partai agar lebih selektif dalam memajukan kader ke depan," katanya.

Ia juga menolak anggapan bahwa kotak kosong terjadi karena kegagalan partai dalam kaderisasi, melainkan karena kualitas kader yang mungkin belum sebanding dengan kader partai lain.

BACA JUGA:Tokoh Masyarakat Tubaba Apresiasi Polres Tubaba Tangkap Pelaku Penganiayaan dan Percobaan Pembunuhan

Sementara, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung, Watoni Noerdin, menyatakan bahwa demokrasi adalah cita-cita rakyat Indonesia yang lahir dari reformasi. Namun, ia khawatir bahwa kondisi saat ini, di mana pilkada melawan kotak kosong, mencerminkan terjadinya pengerdilan demokrasi.

"Ini adalah bentuk pengkerdilan demokrasi yang seharusnya dijalankan dengan baik dan benar. Ketika kita terus mendukung kotak kosong, sebenarnya kita mengingkari esensi dari demokrasi itu sendiri," ujarnya.

Menurutnya, fenomena ini mencerminkan adanya perkerucutan politik yang diinginkan oleh pihak-pihak tertentu, seperti Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang berharap kader-kadernya bisa maju tanpa lawan.

"Jika hal ini terjadi, maka dari pusat hingga daerah akan berjalan selaras. Namun, kita perlu waspada karena ada gerakan melawan kotak kosong yang pernah berhasil di Sulawesi," lanjutnya.

Ia menambahkan, kemenangan kotak kosong adalah tanda bahwa demokrasi masih memiliki ruang untuk bergerak.

BACA JUGA:Sambut Hari Kemerdekaan, MyPertamina Gelar Promo Menarik

Sementara itu, Ketua DPC Demokrat Bandar Lampung, Budiman AS, menekankan bahwa keputusan koalisi diambil oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan semua tingkatan partai akan mengikuti arahan tersebut.

"Sebagai Ketua Komisi 1 DPRD Lampung, saya mendengar aspirasi masyarakat yang prihatin jika Pilkada hanya menghadirkan kotak kosong. Masyarakat menginginkan pemilihan yang kompetitif dan adil, di mana mereka bisa memilih pemimpin yang benar-benar serius menjawab persoalan yang dihadapi," ujar Budiman.

Ia juga berharap ada aturan yang membatasi koalisi agar demokrasi dapat berjalan lebih baik dan kompetitif.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan