RAHMAT MIRZANI

Lawan Kotak Kosong di Lampung Bukanlah Hal yang Salah

Mikdar Ilyas -FOTO DOK. RADAR LAMPUNG -

“Kemungkinan terjadi seperti itu benang merahnya. Terjadi dari pusat hingga ke tingkat bawah. Jika kita refleksikan lagi, kemungkinan juga adanya kejenuhan masyarakat terhadap kondisi politik di Indonesia yang selama ini terjadi ya. Makanya, para elite itu mencoba menghadirkan model kotak kosong ini,” paparnya.

Menurutnya, yang harus menjadi perhatian adalah bagaimana menjaga tingkat partisipasi pemilih di daerah pilkada yang hanya ada satu kandidat paslon saja.

“Partisipasi pemilih terancam dengan fenomena ini. Saya kira wajar, karena masyarakat menjadi tidak antusias lagi karena sudah ada pasangan calon sebagai kandidat kuat pemenang pilkada,” jelasnya.

Jika fenomena kotak kosong memang ini terjadi, tentu perlu adanya kajian yang lebih mendalam tentang bagaimana proses politik di Indonesia.

 “Bisa jadi praktik demokrasi liberal di Indonesia memang kurang cocok dengan kultur masyarakat Indonesia, atau tidak ada progres kemajuan dari demokrasi yang berkualitas. Ini juga bisa didasari dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya. Pilpres mau dikembalikan lagi ke legislatif dan sebagainya, sehingga muncul kotak kosong ini,” tandasnya. (jen/c1/abd)



Tag
Share