RAHMAT MIRZANI

Konsep Hasil KPDI Bisa Dimanfaatkan Semua Perpustakaan

KPDI KE-15: Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI) Ke-15 di Grand Mercure, Bandarlampung, Selasa (6/8).--FOTO MELIDA ROHLITA

Sementara Dr. Joko Santoso menjelaskan bahwa selain menjalin kemitraan dengan seluruh perpustakaan se-Indonesia, beberapa hal juga telah dihasilkan dari konferensi ini. 

 

''Seperti mengembangkan literasi informasi melalui perpustakaan digital. Terutama dalam memperkuat akses pengetahuan dan informasi masyarakat yang merupakan hak segala bangsa. Kita tahu kondisi geografis Indonesia yakni 18 ribu pulau, maka jawabannya adalah perpustakaan digital yang meski jauh akan tetap dijangkau. Juga membuahkan hasil di mana perpustakaan nasional mengembangkan Indonesia OneSearch. Di dalamnya ada semua kerja sama dan data akses koleksi perpustakaan manapun dalam satu website aja tanpa harus membuka satu per satu website-nya meski berada di daerah pelosok. Ini adalah salah satu upaya kita," papar Dr. Joko Santoso.

 

 

 

Selain itu, kata Dr. Joko Santoso, pihaknya juga menargetkan akan memperkuat transformasi digital seperti menyediakan akses digital untuk meningkatkan kualitas dunia pendidikan saat ini.

 

''Termasuk di antaranya menyediakan Pojok Baca. Di mana, Perpusnas memfokuskan target peningkatan literasi digital pada generasi Z. Generasi milenial dan Z menjadi salah satu fokus penekanan kita. Di mana jumlah mereka saat ini sudah 64%. Kami tidak bisa menyamaratakan yang jumlah pemudanya lebih banyak. Salah satunya dengan menyediakan Pojok Baca bagi Gen Z dan milenial disediakan di Pujasera, Kantor Samsat, dan Taman Kota yang menjadi pusat baca untuk meningkatkan literasi mereka," ujar Dr. Joko Santoso.

 

Saat ini, kata Dr. Joko Santoso, jumlah Pojok Baca di Indonesia dengan segala perangkat digitalnya 115 titik baca semacam QR code tanpa install langsung terhubung dengan perpustakaan digital. ''Tahun ini targetnya 100 titik baca. Juga akan membangun ruang baca di 10 ribu desa dan bahan bacaan untuk masyarakat," ungkapnya.

 

 

Dalam KPDI juga digelar Diskusi Publik. Diskusi publik menghadirkan dua orang pakar yang terkenal dan kompeten di bidang tersebut. Yakni Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom., M.Kom., Ph.D. C.I.S.A., C.I.S.M. Prof. Yudho adalah dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia dan anak seorang pustakawan (Kusmiati) dari Surabaya. Penyaji yang kedua adalah Prof. Dr. Eng. Admi Syarif dari Unila. (*)

Tag
Share