RAHMAT MIRZANI

88 Kasus Kebakaran di Bandar Lampung, Kerugian Capai Rp 2,8 Miliar

PEMADAM KEBAKARAN: Pemadam kebakaran memadamkan api di salah satu gedung yang terbakar di Bandarlampung.- FOTO IST -

BANDARLAMPUNG - Selama lebih dari satu semester, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bandarlampung telah mencatat 88 kasus kebakaran yang terjadi di Kota Tapis Berseri.

Irman Saputra, Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandarlampung, mengatakan dari 88 kasus tersebut, total kerugian yang tercatat mencapai Rp2,8 miliar. 

Irman menjelaskan bahwa banyaknya objek yang terbakar di antaranya adalah bangunan gedung yang disebabkan oleh korsleting arus listrik.

Selama periode satu semester ini, Irman menjelaskan, kasus kebakaran yang paling banyak terjadi adalah pada awal tahun atau bulan Januari dengan 19 kasus. Kemudian, untuk luas lahan yang terbakar, Irman menyebut pada bulan April tercatat luas kebakaran mencapai 33.032 m².

BACA JUGA:Sidang Perkara Sabu 58 Kilogram: Dua Divonis Mati, Satu Seumur Hidup

Sementara itu, tidak ada korban meninggal dunia, namun terdapat 8 orang korban luka-luka.

Irman Saputra, Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandar Lampung, menyatakan bahwa wilayah rawan kebakaran di antaranya adalah wilayah padat penduduk serta wilayah perindustrian. Oleh karena itu, Damkarmat Kota Bandar Lampung menghimbau masyarakat agar terus waspada terhadap benda-benda yang rawan terbakar.

Sebelumnya, Musim kemarau di depan mata, sejumlah upaya antisipasi mulai dilakukan Pemkot Bandarlampung dalam menanggulangi bencana kebakaran salah satunya dengan menyediakan suplai air pada 16 tempat.

BACA JUGA:Air Mati Berhari-hari, Perumda Way Rilau Bandar Lampung Baru Kirim Air

Kepala Dinas Kebakaran Kota Bandarlampung Anthony Irawan mengatakan pihaknya telah menyiapkan 26 los di setiap kecamatan yang ada untuk bersiaga selama 24 jam, mengingat titik api kerap muncul lebih sering karena musim kemarau.

"Kita menyiagakan 16 pos kecamatan dan dari mako Damkar 24 jam untuk menyuplai air apabila ada warga yang membutuhkan tentunya ketika musibah kebakaran itu terjadi, misalkan di lahan kering dan lainnya," katanya, Kamis, 1 Agustus 2024.

Menurutnya, bepegang dari data kebakaran di musim kemarau tahun lalu beberapa wilayah dipetakan menjadi rawan atau dominasi karena sering kali terjadi kebakaran.

"Berdasarkan kejadian musim kemarau tahun lalu yaitu, Sukabumi, Telukbetung Barat, Kemiling, Panjang yang didominasi oleh faktor kebakaran lahan," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga bersiap dalam hal membantu BPBD dalam menyuplai air bersih, dimana masalah kekurangan air tersebut kerap terjadi di Bandarlampung pada musim panas.

Tag
Share