"Ngomong yang bener, maksud kamu apa? Perasaan apa? Jangan buat aku bingung, Kak Ervan," tanyaku penasaran.
"Gua ngerasa kayak mau mati, Na," jawabnya lirih.
Hening. Nana merasa ada rasa sesak di dadanya. Pikirannya sungguh tidak karuan.
Namun, Nana berusaha bersikap tenang seolah ini hanya sebuah candaan.
"Kalau ngomong jangan aneh-aneh, mongan itu doa! Udah ah, males kalo bahas
sesuatu yang nggak bermutu," jawabku.
"Serius, Na. Kalau gua beneran mati, gimana? Oke, gua tau pasti semua makhluk yang bernyawa pasti mati," lanjutnya.
Nana berpikir bahwa dia benar-benar sudah tidak waras atau bisa jadi akal sehatnya sudah dia jual? Dia seakan sedang bermonolog, bertanya dan menjawab pertanyaannya sendiri. Kesannya terlihat seperti orang gila bukan?
Kini malam telah tiba dan seperti biasa kami bercanda gurau sambil bercerita tentang kegiatan belajar kami. Apakah ada hal yang lucu atau sebuah tragedi konyol, tapi lain dengan malam ini karena rasanya sedikit lebih berbeda dari biasanya.