MENGGALA - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tulangbawang (Tuba) Ferli Yuledi melaksanakan monitoring penyaluran dan ketersediaan pupuk bersubsidi bersama pejabat terkait.
Monitoring dilaksanakan di Gudang Pupuk Indonesia, Jalan Lintas Simpang Randu, Tiyuh Cahyo Randu, Kecamatan Gagar Dewa, Kabupaten Tulangbawang Barat.
Gudang penyimpanan pupuk lini III ini sendiri beroperasi untuk 3 Kabupaten: Tulangbawang, Tulangbawang Barat dan Mesuji.
Sekda Tuba menjelaskan, monitoring tersebut menindaklanjuti Surat Keputusan Bupati Tulang Bawang Nomor : B/79/IV.21/HK/TB 2023 tanggal 8 Mei 2023 tentang Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida.
Selain itu juga Surat Bupati Tulangbawang Nomor : B/500.6.7.4/1812/IV.21/TB/VII/2024 tanggal 15 Juli 2024 tentang Penyaluran dan Ketersediaan Pupuk Bersubsidi.
Ferli Yuledi mengungkapkan, berdasarkan hasil monitoring saat ini di Gudang Pupuk Indonesia terdapat Pupuk Urea Subsidi sebanyak 1.210,95 ton dan NPK Subsidi sebanyak 780,55 ton.
"Di sini pengemasan pupuk dengan berat bersih 50 Kg cenderung sesuai. Namun kami juga menyarankan agar vendor Gudang Pupuk Indonesia di Kabupaten Tulangbawang dapat melakukan tera ulang alat timbang yang digunakan dalam penimbangan pupuk," kata Bing, sapaan akrab Ferli Yuledi, Kamis 18 Juli 2024.
Sekda juga menyarankan adanya perbaikan dalam keamanan gudang. Dimulai dari penambahan personel pengamanan.
Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tulangbawang tersebut mengungkapkan, gudang perlu menjalin kerja sama dengan Polres Tuba dan pihak vendor dapat melakukan pengamanan di sekitar lingkungan agar pembatasan kegiatan yang di luar proses pergudangan pupuk tetap terjaga.
Pada kesempatan ini juga diketahui bahwa alokasi pupuk subsidi di Kabupaten Tulangbawang Tahun 2024 sebanyak: Urea 10.369 ton dan NPK 16.573 ton.
Sampai dengan bulan Juni, jumlah tersebut telah terserap pupuk urea sebanyak 5.3762,131 ton atau 62 persen dan tersisa 4.996,869 ton.
Sementara itu, untuk NPK terserap 6.352,213 ton atau 38 persen dan tersisa 6.352,213 ton.
Dari jumlah tersebut diketahui ketersediaan pupuk di gudang pada bulan Juli yakni urea: 1.210,95 ton dan NPK 780,55 ton. Jumlah ini dinilai cukup untuk ketersediaan pupuk di Tuba
Disamping itu, diketahui bahwa pupuk di kios resmi dijual sesuai HET yakni Urea Rp2.250 per Kg atau Rp112.500 per sak kemasan 50 Kg.
Untuk NPK yakni Rp2.300 per kg atau Rp115.000 per sak kemasan 50 kg. Dalam penyalurannya, setiap kios resmi sudah memasang stiker HET agar diketahui petani penerima subsidi.