BANDARLAMPUNG - Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM) Provinsi Lampung melakukan tindakan plasma exchange, Jumat (5/7). Tindakan ini dilakukan kepada pasien nyonya IAP (33) asal Bandarlampung.
Tindakan plasma exchange dilakukan kepada penderita sindrom guillain-barre (GBS). GBS merupakan kondisi langka yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang sistem saraf.
Kondisi ini mungkin membuat saraf meradang yang berakibat pada kelumpuhan atau kelemahan otot apabila tidak segera ditangani.
Penyakit kelainan autoimun ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang bagian dari sistem saraf tepi, yaitu sebuah jaringan saraf yang terletak di luar otak dan sumsum tulang belakang.
BACA JUGA:Kakak Beradik Bobol Toko Kelontongan untuk Judi Online
Wakil Direktur Keperawatan, Pelayanan, dan Penunjang Medis RSUDAM Lampung dr. Imam Ghozali mengatakan, penanganan penyakit GBS dilakukan dengan beberapa macam.
‘’Jika gejalanya hanya kelemahan, dilakukan dengan terapi suportif melalui pemberian steroid dosis tinggi. Namun untuk yang progresif, di mana kelumpuhan itu naik sampai ke atas dan mengancam pasien untuk tidak bernapas biasanya akan diberikan ventilator dan dilakukan mencuci plasmanya,’’ kata dr. Imam Ghozali.
Tindakan yang dilakukan saat ini, kata dr. Imam Ghozali, adalah mencuci plasma dengan melakukan penukaran plasma darah dalam tubuh dengan plasma dari luar atau plasma exchange.
Dokter Imam Ghozali mengatakan, pertukaran plasma darah ini dilakukan menggunakan alat modaalitas canggih.
“Itu yang di lakukan rumah sakit kita dan harus dilakukan di ruang ICU. Atau ruangan perawatan intensif. Ini merupakan salah satu pilihan dalam penanganan GBS,” ucapnya.
BACA JUGA:Mantan Kakam Pakuanratu Dituntut 7,5 Tahun