Tampak di rumah duka, Minggu (2/6), sejumlah tokoh Lampung pun berdatangan. Sejumlah papan bunga yang dikirim juga tertulis di antaranya dari anggota DPD RI Abdul Hakim dan Mendag Zulkifli Hasan.
"Banyak tadi (kemarin) yang datang dari pagi anggota DPR. Banyak juga pengusaha," ungkap Asep, tetangga almarhum.
Asep menyebut almarhum Mochtar Sani sendiri dimakamkan di tempat usahanya yang kini menjadi salah satu tempat wisata terlama di Lampung yakni Pantai Mutun. "Karena itu tempat kesukaannya," tandasnya.
Ketua Aptisi Wilayah II B sekaligus mantan Rektor IIB Darmajaya Dr. Firmansyah juga mengaku turut kehilangan sosok yang telah dirinya anggap sebagai orang tuanya sewaktu hidup. "Saya sama Pak Mochtar Sani sudah seperti keluarga, sudah seperti ayah saya sendiri," ujarnya.
Firmansyah menyebut dirinya sangat kehilangan, terlebih ada beberapa sosok ýang sangat berperan dalam perkembangan Provinsi Lampung meninggal dihari yang sama. Seperti mantan Dekan Fakultas Pertanian Unila Prof. Irwan Syukri Banuwa dan mantan Rektor IAIN Raden Intan Lampung Prof. Damrah Khair.
"Beliau (Mochtar Sani) sangat saya hormati, sangat menginspirasi. Beliau senang melihat anak muda yang berpikir out of the box untuk perkembangan Lampung. Yang pasti Lampung kehilangan. Kita berdoa para beliau yang meninggal dalam keadaan Khusnul khatimah dan mendapatkan tempat terbaik. Dan, Insya Allah semua yang beliau-beliau (para almarhum) lakukan untuk Lampung bisa menjadi ladang pahala di akhirat nanti," ujarnya. (gie/mel/c1/rim)