"Iya, terjadi pukul 08.30 tadi pagi, ada tiga kali dentuman. Informasi dari masyarakat sekitar menyebutkan letusan mengeluarkan pasir, lahar, dan kepulan asap dengan ketinggian lebih dari 50 meter," ungkap Sugeng.
Keramikan, kawah Nirwana, dan sejumlah danau yang saat ini menjadi destinasi wisata, kata Sugeng, merupakan bagian dari gunung purba, yakni Gunung Ratu, yang meletus pada 26 Juni 1933. Letusan tersebut mengakibatkan gempa bumi di Liwa, Krui, hingga Tanggamus. Letusan besar yang terjadi hari ini merupakan yang pertama dalam hampir satu abad.
"Kalau suara letusan kecil memang sudah sering, tetapi letusan besar seperti ini baru pertama kalinya sejak meletusnya gunung purba pada tahun 1933," lanjut Sugeng.
Menanggapi peristiwa tersebut, Sugeng menyatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), guna mengambil langkah-langkah antisipasi.
"Karena kekhawatiran masyarakat akan adanya letusan besar lainnya, perlu adanya upaya dari pihak terkait untuk memantau dan memastikan tingkat keamanannya, sehingga tidak membahayakan masyarakat," tandasnya. (nop/abd)