2. Sempurnakan Pahala Puasa
Puasa sunnah di bulan Syawal memiliki keistimewaan untuk menyempurnakan pahala puasa menjadi pahala puasa satu tahun. Hal ini sebagaimana yang ditegaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya.
“Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim)
3. Tanda Puasa Bulan Suci Ramadan Diterima
Puasa sunnah di bulan Syawal menjadi pertanda puasa fardhu di bulan Suci Ramadan diterima oleh Allah SWT. Ustadz Amien Nurhakim menjelaskan, umat Islam yang membiasakan puasa setelah selesainya puasa fardhu di bulan Suci Ramadhan adalah orang yang beruntung. Sebab kebiasaan tersebut menjadi pertanda diterimanya puasa yang dikerjakan sebelumnya.
Keterangan mengenai ini dikutip oleh Ustadz Amien Nurhakim dari pernyataan ulama yang menyebutkan bahwa pahala dari perbuatan baik adalah perbuatan baik setelahnya. Karena itu, siapa pun yang berbuat kebaikan kemudian mengikutkan dengan perbuatan baik lainnya, maka hal yang demikian adalah tanda diterimanya kebaikan yang pertama.
Begitu juga orang yang berbuat baik kemudian mengikutkan dengan perbuatan buruk, maka yang demikian adalah tanda ditolaknya Allah SWT kebaikan yang dia kerjakan.
4. Tanda Syukur kepada Allah SWT
Puasa sunnah di bulan Syawal sebagai tanda syukur kepada Allah SWT. Jamak diketahui bahwa di bulan Suci Ramadan banyak Anugerah yang diberikan Allah SWT. Seperti ampunan, pahala yang berlipat-lipat, dan seterusnya.
Ini ditegaskan juga dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Sahabat Abu Hurairah ra yang artinya:
"Siapa saja yang berpuasa fardhu Ramadan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah SWT, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (Dalam hadist riwayat lain)
“Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Suci Ramadan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah SWT, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)
"Karena ampunan inilah patutnya kita bersyukur kepada Allah SWT dengan melakukan ketaatan berupa puasa Syawal," jelas Ustadz Amien Nurhakim.
5. Tanda Ibadah di Bulan Suci Ramadan Tidak Terputus
Puasa sunnah di bulan Syawal menandakan bahwa ibadah yang dilaksanakan pada bulan Suci Ramadan tidak terputus. Spirit beribadah pada bulan Ramadan hendaknya tidak sekadar menjadi musiman, melainkan harus dipertahankan di bulan-bulan berikutnya.
Sementara puasa sunnah di bulan Syawal dapat dikatakan adalah salah satu bentuk usaha yang dapat kita lakukan untuk melestarikan ibadah yang kita lakukan di bulan Suci Ramadan. (jpc)