Oleh: H. Sofian Hadi, S,Ag., M.Kom.I.
(ASN Kanwil Kemenag Provinsi Lampung)
RAMADAN, bulan penuh berkah yang dipenuhi dengan rahmat dan ampunan, sering menjadi momentum bagi umat Islam untuk memperdalam hubungan spiritualnya dengan sang Pencipta.
Di tengah segala aktivitas yang menyibukkan dan hiruk-pikuk dunia, berdoa merupakan salah satu sarana yang paling ampuh untuk menguatkan ikatan antara hamba dengan sang Khalik.
Namun terkadang muncul pertanyaan, mengapa kita perlu berdoa? Bukankah Allah tahu segala yang kita inginkan dan butuhkan? Firman-Nya dalam Alquran,
’’Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216).
Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT mengetahui segala hal, namun Dia menghendaki agar kita sebagai hamba-Nya menyampaikan keinginan dan kebutuhan kita melalui doa.
BACA JUGA:Pertamina Jamin Pasokan BBM dan LPG Aman
Firman Allah ini juga menjadi pengingat bahwa kebijaksanaan-Nya melampaui pemahaman kita sebagai hamba.
Pentingnya sikap berbaik sangka kepada Allah menjadi hal yang tak terpisahkan dalam proses berdoa.
Sebagai hamba yang lemah, kita harus menyadari bahwa hanya Allah lah yang memiliki kekuasaan mutlak untuk mengabulkan doa-doa kita.
Firman Allah tersebut mengingatkan kita bahwa segala yang Allah tentukan pasti memiliki hikmah di baliknya.