Junanto Herdiawan Resmi Dikukuhkan Sebagai Kepala KPw Bank Indonesia Lampung

Jumat 22 Mar 2024 - 13:51 WIB
Reporter : Rizky Panchanov
Editor : Rizky Panchanov

BANDARLAMPUNG- Junanto Herdiawan resmi dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung.

Junanto Herdiawan menggantikan Budiyono yang kini Kepala Departemen Pengelolaan Aset. Perkantoran Bank Indonesia.  

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono mengukuhkan Junanto secara langsung, pada Jum'at 22 Maret 2024 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung.

BACA JUGA:Stok Telur dan Daging Di Lampung Aman Sampai Lebaran

Dalam sambutannya, Doni Primanto Joewono menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah se-Provinsi Lampung atas dukungannya terhadap pelaksanaan tugas Bank Indonesia.

"Atas nama Dewan Gubernur Bank Indonesia, kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur Lampung beserta jajaran atas dukungannya kepada Bapak Budiyono," ujarnya.

"Semoga seluruh kerja bersama, sinergi, dan kolaborasi yang sudah terbangun bisa dilanjutkan bersama Kepala Perwakilan Bi Lampung yang baru," sambutannya.

BACA JUGA:Kemenaker Imbau Ojol Dapat THR, ASPEK Indonesia Ingatkan Hal Ini

Dirinya juga menyampaikan apresiasi atas capaian kinerja unggul Provinsi Lampung dalam bidang ketahanan pangan, pengendalian inflasi, pengembangan ekonomi, serta digitalisasi sistem pembayaran.

Doni Primanto Joewono berharap agar Bank Indonesia Provinsi Lampung terus memperkuat peran advisory kepada stakeholders di daerah.

Kinerja unggul Provinsi Lampung tersebut perlu diperkuat keberlanjutannya. Selain sinergi dan kolaborasi, Kepala Perwakilan BI Lampung yang baru harus memperkuat fungsi advisory kepada pemerintah daerah di Provinsi Lampung dengan berbagai inovasi program kerja dan rekomendasi kebijakan.

BACA JUGA:BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen

Doni juga berpesan agar Bank Indonesia Provinsi Lampung terus lakukan upaya intensif dalam menjaga stabilitas harga, mendukung pengembangan UMKM dan ekonomi keuangan syariah.

Kemudian, memperluas digitalisasi sistem pembayaran, dan mengedepankan prinsip KIS (konsistensi, inovasi, dan sinergi) dalam pengelolaan uang Rupiah.

Sementara, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Budiyono, kemudian ajak Junanto untuk melanjutkan kemitraan yang konstruktif dan produktif.  

"Sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Lampung dan Bank Indonesia telah terjalin dengan sangat baik, inovasi program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) juga membawa Provinsi Lampung, Kota Metro, dan Kabupaten Mesuji sebagai nomine Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terbaik pada TPID Award 2023," ungkapnya.

BACA JUGA:OJK Minta Warga Waspada Kejahatan Keuangan Digital Selama Ramadan

Kuatnya komitmen, kolaborasi, dan sinergitas antara Provinsi Lampung dan Bank Indonesia ditunjukan dengan berbagai capaian kinerja ekonomi Provinsi Lampung, yang diiringi dengan pembangunan berkualitas dan terjaganya kesejahteraan ekonomi masyarakat.

"Pemulihan ekonomi Lampung berlangsung konsisten. tumbuh akseleratif 4,55 persen (yoy) pada tahun 2023, inflasi juga berhasil kita jaga pada sasarannya," terangnya.

"Mulai hari ini, kami harapkan advisory dan kontribusi nyata dari Pak Junanto, melanjutkan yang telah dilakukan Pak Budiyono" lanjutnya.

BACA JUGA:Pemerintah Harus Tegas Terhadap Tiktok Shop

Pergantian kepemimpinan merupakan tour of duty bagi pimpinan-pimpinan di Bank Indonesia untuk memperkuat pelaksanaan tugas Bank Indonesia di berbagai aspek.

Hal Ini untuk memastikan kesiapan organisasi dalam mengantisipasi dinamika lingkungan strategis yang selalu berkembang, baik isu- isu pada skala global, nasional, maupun kedaerahan.

Menuju Indonesia Maju, Bank Indonesia terus melakukan upaya-upaya sistematis untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, dengan mendukung transformasi ekonomi Indonesia yang bernilai tambah dan terintegrasi.

Hal tersebut dilakukan dengan beberapa strategi diversifikasi ekonomi melalui eksploras sumber pertumbuhan dari sektor jasa-jasa (seperti kegiatan pariwisata), ekonomi dan keuangan digital (EKD), ekonomi keuangan syariah, dan ekonomi hijau.(*)

Kategori :