Perpusda Lampung Bertransformasi Menjadi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

Jumat 12 Jan 2024 - 21:18 WIB
Reporter : Prima Imansyah Permana
Editor : Taufik Wijaya

BANDARLAMPUNG - Perpustakaan Daerah (Perpusda) Lampung kembali dibuka per 2 Januari 2024 setelah sempat tutup selama tiga bulan karena proses rehab gedung.

Awalnya, Perpusda Lampung berada di Jl. Wolter Monginsidi, Telukbetung Utara. Namun pada awal 2023, Perpusda Lampung pindah ke gedung baru di Jl. Z.A. Pagar Alam, Labuhanratu, Bandarlampung.

Di lokasi baru ini, Perpusda menempati sebuah gedung megah dengan luas 10.000 m2 di atas lahan sekitar 19.000 m2.

Kepindahan ini mendapat sambutan cukup positif dari masyarakat. Ini terlihat dari jumlah kunjungan ke Perpusda Lampung. Sejak Februari–September 2023 tercatat ada 18.103 orang yang berkunjung ke Perpusda Lampung.

BACA JUGA:Persiapan SNBP 2024, Ini yang Dilakukan SMAN 2 Bandarlampung

Fasilitas literasi ini menyediakan beragam koleksi buku. Mulai dari karya umum, filsafat, agama, ilmu sosial, bahasa, olahraga, dan sebagainya. Total koleksi hampir mencapai 70 ribu buku. Terdiri dari koleksi buku fisik sekitar 65.181 judul dan 3.874 judul E-Book.

Ke depan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung yang menaungi Perpusda ini akan terus melakukan berbagai inovasi. Sehingga, gedung Perpusda ini tidak hanya menjadi tempat kumpulan buku-buku dan kantor. Lebih dari itu, pemanfaatannya akan semakin maksimal.

BACA JUGA:KPU RI Sudah Rancang Mekanisme Pilpres Dua Putaran, Begini Skemanya

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Riski Sofyan mengatakan, pasca rehab pihaknya masih terus berbenah. Ada empat lantai gedung Perpusda yang menyatu dengan Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung.

Lantai pertama, kata Riski Sofyan, diperuntukan untuk layanan perpustakaan yang berisikan buku-buku umum, referensi, alat peraga iptek, dan lainnya.

"Nantinya juga ada ruang disabilitas dan laktasi. Standar gedung pelayanan sesuai Ombudsman, kita harus ramah difabel dan lainnya," ujar Riski.

"InsyaAllah gedung ini akan memenuhi standar Ombudsman. Jadi bagaimana caranya pemustaka atau penikmat layanan pustaka bisa nyaman untuk berkunjung kesini," imbuhnya.

Di lantai dua, lanjut Riski Sofyan, terdapat layanan koleksi deposit. Lantai ini berisi buku-buku koleksi, naskah kuno, dan buku lainnya tentang Lampung. "Ada juga layanan pelestarian, ada juga koran-koran lama kita tampilkan seperti Radar Lampung," bebernya.

Terkait koleksi-koleksi deposit ini, pihaknya memberikan perlakuan khusus dengan melaksanakan pemeliharaan fumigasi secara kontinyu. Sehingga kertas-kertas lama yang ada tidak rusak.

Sedangkan, untuk lantai tiga dan empat gedung tersebut diperuntukan untuk perkantoran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung.

Kategori :