BANDARLAMPUNG - Tim penelitian mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung (Unila) mengolah limbah zat warna malachite green (MG) dengan metode polymer inclusion membrane (PIM) berbasis polyeugenol. Eugenol merupakan komponen kimia dalam minyak cengkih yang memiliki bau dan aroma khas minyak cengkih dengan presentase kelimpahan 79%-90%.
MG dengan polyeugenol sebagai senyawa pembawa menggunakan metode PIM bertujuan mempelajari pengaruh pH pada fasa sumber, konsentrasi HNO3 pada fasa penerima, ketebalan membran, konsentrasi senyawa pembawa, dan waktu transpor MG.
Batas konsentrasi normal MG dalam air limbah nyata dapat mencapai sekitar 0,01 ppm. Karena itu, penghilangan MG dari air limbah menjadi masalah yang perlu ditanggulangi.
BACA JUGA:Peringati Hari Bela Negara Ke-75, Wali Kota Ajak Berkontribusi untuk Bangsa
Pengurangan limbah zat warna, yaitu MG dapat dilakukan dengan salah satu teknik metode membran cair (liquid membrane). Metode membran cair merupakan proses ekstraksi dan pemisahan dalam satu fase, sehingga perpindahan massa dalam pemisahan tidak dibatasi kondisi seimbang.
Metode membran cair dipilih karena memiliki kestabilan yang sangat baik, permukaan interfasial yang lebih luas, selektivitas yang tinggi, kekuatan yang baik, dan proses pemisahan yang mudah.
Penelitian ini telah mendapat pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) yang diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) RI pada Juni 2023.
BACA JUGA:Final, Pegon Virtual Keyboard Di-launching 6 Jnauari 2024
Tim terdiri atas empat anggota, yakni Annur Valita Sindiani (Kimia 2019) sebagai ketua tim, Rizqohayyu Khusnul Khotimah (Kimia 2020), Maulana Rabbani (Kimia 2020), dan Bagus Kurniawan (Kimia 2022) sebagai anggota.
Penelitian ini juga sudah diuji dalam skala laboratorium dengan didampingi oleh Dr. Agung Abadi Kiswandono, M.Sc. sebagai dosen pembimbing mulai dari Juni-September 2023. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Analitik dan Instrumentasi Kimia, FMIPA Unila, UPT LTSIT Unila, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bandung.
Dalam wawancaranya, Rizqohayyu menerangkan bahwa polyeugenol dapat digunakan sebagai bahan awal sintesis yang potensial untuk dikembangkan menjadi polimer. Yakni polyeugenol yang memenuhi syarat dalam pembuatan membran.
Sejauh ini hasil dari penelitian tersebut sudah diseminarkan dalam skala nasional dengan judul Transport Malachite Green Menggunakan Metode Polymer Inclusion Membrane (PIM) yang Mengandung Polieugenol: Pengaruh Logam Berat dan Pemakaian Berulang serta Seminar Internasional Ulicoste dengan judul Transport of Malachite Green Using the Polymer Inclusion Membrane (PIM) Method Containing Polyeugenol: Effects of Heavy Metals and Repeated Using.
BACA JUGA:MAKI Akan Gugat ke PTUN, Jika KPK Tidak PTDH Firli Bahuri
Selain itu, penelitian ini sudah diterbitkan dalam Jurnal Internasional Q2 dengan judul Transport of Malachite Green Using The Polyeugenol Based Polymer Inclusion Membrane (PIM) Method dan output yang dihasilkan sudah mendapat Intellectual Property Rights (IPR).
Rizqohayyu sebagai salah satu anggota tim memaparkan, hambatannya hanya masalah teknis di mana tidak semua proses yang dilakukan berhasil dalam sekali percobaan sehingga membutuhkan waktu, bahan, dan tenaga yang berulang. ’’Harapannnya setelah penelitian ini berhasil dalam skala laboratorium dapat dikembangkan pada limbah nyata. Juga bermanfaat sebagai inovasi ramah lingkungan bagi masyarakat. (rls/c1/ful)