Dari Januari hingga November, BPBD mencatat total 646 kejadian bencana di Bandar Lampung. Banjir ada di posisi kedua dengan 256 kejadian. Posisi pertama justru ditempati pohon tumbang.
“Pohon tumbang tercatat 328 kejadian. Ini rutin terjadi setiap tahun, terutama ketika angin kencang setelah hujan deras,” ujar Edi.
Adapun tanah longsor tercatat 50 kejadian dan puting beliung 12 kejadian. Sementara gempa bumi dan tsunami tidak ada pada periode tahun tersebut.
BPBD juga mencatat enam korban meninggal dunia sepanjang 11 bulan ini. Sebagian besar akibat terseret banjir dan tertimpa pohon tumbang.
“Itu data resmi kami. Dan itu menunjukkan bahwa bencana itu bukan hanya merusak material, tetapi bisa memakan korban jiwa,” ujarnya.
Edi mengingatkan, langkah penting yang bisa dilakukan masyarakat adalah menjaga kebersihan lingkungan. Sampah yang dibuang ke sungai dan gorong-gorong menjadi salah satu penyebab utama banjir dan genangan.
“Kita tidak tahu kapan bencana terjadi. Tapi menjaga lingkungan itu sangat menentukan. Hal sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan bisa mencegah banjir,” tegasnya.
Dia menambahkan, warga juga perlu memangkas dahan pohon yang terlalu rimbun, memastikan aliran air di rumah tidak tersumbat, dan segera melapor jika melihat potensi bahaya.