“Pesantren adalah poros perdamaian. Kita ingin menunjukkan bahwa Islam Indonesia tumbuh melalui dakwah yang ramah, penuh persaudaraan, dan menghormati budaya,” jelasnya.
Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Wan Jamaluddin, menyambut baik pelaksanaan MQKI Internasional 2025 dan menilai kegiatan ini sebagai bentuk nyata kontribusi pesantren terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban.
Ia juga menyoroti gerakan menanam pohon oleh para santri sebagai bagian dari rangkaian kegiatan. Menurutnya, tradisi keilmuan dalam kitab kuning tidak hanya mengajarkan nilai-nilai moral kepada sesama, tetapi juga tanggung jawab terhadap alam.
“Santri tidak hanya diajarkan untuk berpikir, tetapi juga bertindak nyata. Gerakan menanam pohon ini menunjukkan bahwa nilai-nilai keilmuan dapat diwujudkan dalam aksi yang bermanfaat bagi lingkungan,” ujarnya.
BACA JUGA:Gelontorkan Rp2 Triliun untuk Bangun Energi Listrik dari Sampah
Kehadiran Rektor UIN Raden Intan Lampung dalam MQKI Internasional 2025 menegaskan dukungan perguruan tinggi terhadap pengembangan tradisi keilmuan Islam dan kontribusi pesantren dalam menjawab tantangan global melalui ilmu dan tindakan nyata. (*)