JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengaku dikibuli saat melakukan pemeriksaan terhadap sistem Core Tax Administration System atau Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP). Hal itu terungkap setelah adanya keluhan dari wajib pajak terkait layanan Direktorat Jenderal Pajak (DJP), termasuk Kring Pajak.
’’Saya cuma tanya kesiapannya seperti apa di dalam. Kalau menurut mereka bagus-bagus terus. Jadi mereka ngibulin saya juga kayaknya. Nanti saya akan cek. Belum sidak betul ke Core Tax karena belum sempat,” kata Purbaya di kantornya, Jumat (19/9).
Purbaya menilai jawaban yang diberikan petugas berbanding terbalik dengan kenyataan di lapangan. Purbaya mengaku mendapat aduan dari masyarakat yang masih kesulitan mengakses layanan tersebut. “Kalau kata teman-teman yang bayar itu masih lama,” ujarnya.
Menurut Purbaya, perbedaan laporan dari DJP dengan pengalaman wajib pajak terjadi karena masih adanya budaya asal bapak senang (ABS) di kalangan pegawai.
’’Nanti saya cek. Kalau orang ditanya bos pasti gitu kan, namanya ABS. Lapor ke Presiden juga sama, semuanya ABS, ‘saya bisa ini Pak, saya bisa itu Pak.’ Jadi di sini, yang ABS-ABS pelan-pelan akan kita ubah, yang penting problemnya selesai,” tegas Purbaya.
Sebelumnya dalam sebuah video di akun TikTok Ditjen Pajak, Purbaya terlihat menelpon Kring Pajak layaknya seorang pelanggan. Ia menanyakan tentang sistem perpajakan terbaru, Core Tax Administration System.
’’Core Tax ya? Saya belum tahu tuh Core Tax. Boleh enggak mbak kasih tahu kira-kira berapa lama kalau daftar Core Tax segala macam?” tanya Purbaya dalam video.
Sistem inti administrasi perpajakan atau Core Tax System disebut menjadi andalan pemerintah untuk mengejar target penerimaan pada tahun depan. Strategi utama yang disiapkan adalah memperbaiki administrasi perpajakan serta memperkuat kepatuhan wajib pajak. (beritasatu.com)