Holding Perkebunan Nusantara Dorong Program SPHP, PalmCo Salurkan 195 Ton Beras Murah di 107 Titik

Rabu 10 Sep 2025 - 14:33 WIB
Reporter : Mitra
Editor : Taufik Wijaya

JAKARTA, RADAR LAMPUNG – Menjelang akhir 2025, pemerintah memastikan stok beras nasional berada dalam kondisi surplus dan aman. Untuk menjaga kestabilan harga serta daya beli masyarakat, program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terus digencarkan. 

PTPN IV PalmCo, anak usaha Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), menjadi salah satu BUMN yang aktif mendukung dengan menyalurkan lebih dari 195 ton beras SPHP ke sejumlah wilayah di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Sampai dengan awal September 2025, PalmCo telah berhasil mendistribusikan 195,6 ton beras murah melalui 107 titik distribusi di area operasional perusahaan. Jumlah ini tersebut merupakan bagian dari target penyaluran 900 ton beras di 150 titik hingga akhir tahun.

“PalmCo selalu bergerak cepat memperluas jangkauan beras SPHP. Langkah ini merupakan bentuk nyata dukungan kami kepada pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas pangan sekaligus melindungi daya beli masyarakat,” kata Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, di Jakarta, Minggu 7 September 2025.

Harga beras SPHP yang dipasarkan PalmCo dipatok Rp12.500 per kilogram, lebih rendah dari harga eceran tertinggi (HET) di sejumlah daerah. Skema ini diharapkan mampu meredam potensi kenaikan harga akibat praktik spekulasi atau penimbunan.

 

Manfaat Langsung Bagi Masyarakat

Di berbagai daerah, keberadaan beras SPHP mulai dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Sanim (38) salah satunya. Pengemudi ojek daring asal Palembang ini, mengaku terbantu dengan harga beras yang lebih terjangkau.

“Biasanya harga beras tinggi, apalagi menjelang akhir bulan. Tapi beras SPHP ini lebih murah. Apalagi kualitasnya juga bagus. Ini sangat membantu saya yang memiliki penghasilan tidak tetap,” ungkapnya.

Program SPHP sendiri merupakan instrumen utama pemerintah dalam menjaga pasokan sekaligus menstabilkan harga beras—komoditas pangan strategis nasional. Bulog sebagai pelaksana memastikan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dalam kondisi cukup sehingga distribusi dapat berjalan lancar.

 

Produksi Nasional Menguat

Secara nasional, data dari Food and Agriculture Organization (FAO) serta United States Department of Agriculture (USDA) mencatat tren positif produksi padi Indonesia. Kenaikan produksi ini diperkuat dengan penguatan sistem distribusi dan percepatan program swasembada pangan.

“Dengan distribusi merata dan harga terjangkau, masyarakat tidak hanya mendapatkan akses pangan berkualitas, tapi juga terlindungi dari fluktuasi harga yang dapat memicu inflasi,” tambah Jatmiko.

PalmCo sendiri menargetkan perluasan titik distribusi ke wilayah pelosok agar seluruh lapisan masyarakat dapat memperoleh akses setara terhadap bahan pangan pokok. (*)

Kategori :