Pemerintah Perlu Mereformasi Kebijakan Ekonomi

Selasa 09 Sep 2025 - 20:57 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

JAKARTA - Aliansi Ekonom Indonesia menyampaikan tujuh desakan darurat ekonomi sebagai respons atas kondisi perekonomian nasional yang dinilai memburuk. Desakan ini disampaikan dalam konferensi pers daring, Selasa (9/9).

 

Secretary General of the International Economic Association (IEA) Lili Yan Ing yang juga tergabung dalam aliansi tersebut menilai, situasi ekonomi dipengaruhi faktor internal maupun eksternal. Kondisi global yang penuh tekanan ditambah kebijakan dalam negeri yang kurang tepat memperparah keadaan.

 

“Gelombang protes yang menelan korban di hampir seluruh pelosok negeri menjadi alarm keras atas kondisi ekonomi dan sosial kita hari ini,” ujar Lili.

 

Aliansi menilai akumulasi kebijakan ekonomi yang keliru, proses pengambilan keputusan yang lemah, serta praktik bernegara yang bermasalah memperburuk keadaan. Oleh karena itu, mereka mengajukan tujuh desakan utama. Yakni perbaikan menyeluruh misalokasi anggaran dan penempatan dana secara proporsional; mengembalikan independensi dan transparansi institusi negara tanpa intervensi kepentingan; menghentikan dominasi negara yang melemahkan ekonomi lokal, UMKM, dan sektor swasta; deregulasi kebijakan dan penyederhanaan birokrasi untuk memperkuat iklim usaha; memprioritaskan kebijakan pengentasan ketimpangan di berbagai sektor; mengembalikan pengambilan keputusan berbasis bukti dan menghapus program populis yang mengganggu fiscal; serta meningkatkan kualitas institusi, membangun kepercayaan publik, dan memperkuat tata kelola demokrasi.

 

Lili menegaskan bahwa pemerintah perlu segera melakukan reformasi kebijakan ekonomi yang komprehensif demi menciptakan pertumbuhan inklusif, membuka lapangan kerja berkualitas, serta menjamin kesejahteraan rakyat. (beritasatu.com/c1)

 

Tags :
Kategori :

Terkait