BANDARLAMPUNG - Sebanyak 309 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi di Bandarlampung sejak awal Januari hingga akhir Juli 2025.
Kepala Dinas Kesehatan Bandarlampung Muhtadi Arsyad Temenggung mengungkapkan kasus terbanyak terjadi pada Januari 2025 dengan total 58 kasus.
“Sepanjang tujuh bulan terakhir, jumlah kasus DBD yang tercatat mencapai 309 kasus di Kota Bandar Lampung,” jelas Muhtadi pada Selasa, 26 Agustus 2025.
BACA JUGA:Dua Tahun Buron, Polisi Tangkap DPO Curanmor di Lampung Timur
Adapun jumlah kasus DBD diantaranya, Bulan Januari ada 58 kasus, Februari (57 kasus), Maret (49 kasus), April (46 kasus), Mei (42 kasus), Juni (31 kasus), Juli (26 kasus).
Muhtadi menambahkan, meskipun kasus masih ditemukan, tidak ada korban meninggal dunia akibat DBD sepanjang 2025.
Ia mengklaim tidak adanya korban jiwa tersebut, dikarenakan adanya penanganan cepat dan deteksi dini yang dilakukan Puskesmas maupun Dinas Kesehatan Bandar Lampung.
“Sejak Mei hingga Juli, tren kasus terus menurun. Dan yang terpenting, tidak ada laporan kematian akibat DBD tahun ini,” ujarnya.
Menurutnya, meningkatnya kesadaran masyarakat untuk segera mencari pertolongan medis saat mengalami gejala turut berperan dalam menekan risiko fatal.
Muhtadi juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam pencegahan DBD. Lingkungan tempat tinggal disebutnya sebagai area paling potensial bagi nyamuk untuk berkembang biak.
“Upaya pemberantasan sarang nyamuk tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Partisipasi aktif warga sangat menentukan,” katanya.
Ia berharap kolaborasi antara masyarakat, aparat kelurahan, RT, serta pihak terkait lainnya dapat terus ditingkatkan demi menjaga kesehatan warga Bandar Lampung dari ancaman DBD. (rif/c1/yud)